Home Kesehatan Vaksinasi Siswa di Tengah Liburan, Gibran: Kalau Vaksin dari Pusat Banyak, Bisa Cepat

Vaksinasi Siswa di Tengah Liburan, Gibran: Kalau Vaksin dari Pusat Banyak, Bisa Cepat

Solo, Gatra.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan libur sekolah akan tetap dilaksanakan sesuai kalender akademik. Di sela-sela libur semesteran ini, vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun akan digelar.

”Ya libur dulu sebentar, tapi diselingi vaksinasi,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (15/12).

Vaksinasi anak usia 6-11 tahun rencananya dimulai pada 21 Desember 2021. Gibran mengatakan, untuk teknisnya, petugas akan datang ke sekolah-sekolah.

”Kalau enggak molor tanggal 21 Desember. Teknisnya beda. Ini ke sekolah-sekolah, kayak program BIAS,” katanya.

BIAS adalah program Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Menurut Gibran, vaksinasi Covid-19 untuk ini tergantung suplai vaksin dari pusat. Apalagi Pemkot Solo masih melaksanakan program vaksinasi dosis kedua bagi tahapan yang terjadwal sebelumnya.

”Tergantung suplai dari pemerintah pusat. Kalau dapat banyak ya bisa cepet. Apalagi kita berbagi SDM dengan dosis kedua. Jadi dua-duanya jalan sama-sama,” ucapnya.

Ia berharap, saat masuk sekolah usai libur semesteran, semua anak usia 6-11 tahun sudah tervaksin. ”Kami jalan terus, termasuk program surveilans,” katanya.

Gibran juga mengimbau agar selama libur Natal dan Tahun Baru, semua warga tidak bepergian ke luar kota. ”Ora usah nangdi-nangdi, prei meh do nengdi (enggak usah ke mana-mana, mau liburan ke mana),” ucap Gibran.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo Dwi Ariyatno menambahkan, sesuai jadwal kalender akademik, libur semester siswa berlangsung pada 20-31 Desember 2021. Hanya saja, di tengah liburan itu, agenda vaksinasi digelar. ”Mulai tanggal 21 Desember diselingi vaksinasi,” katanya.

Murid yang divaksin diperkirakan berjumlah 57 ribu anak berusia 6-11 tahun. Ia merinci, saat ini murid SD di Kota Solo berjumlah 56 ribu anak. Namun sekitar 3 ribu siswa sudah tervaksin karena usia mereka masuk kategori untuk divaksin lebih awal.

”Jadi sisanya sekitar 53 ribu anak. Kami kemudian mendata anak PAUD yang berusia sekitar 6 tahun, sekitar 4 ribu anak. Makanya total kami perkirakan 57 ribu anak,” jelasnya.

Untuk teknis pelaksanaan, Dwi menjelaskan sistemnya akan seperti program BIAS. Petugas akan datang ke sekolah untuk memvaksin anak-anak.

”Tapi kalau sekolahnya kebetulan berlokasi dekat dengan fasilitas kesehatan (faskes), mungkin anak-anak yang datang ke faskes,” katanya.

2113