Den Haag, Gatra.com - Masyarakat Indonesia yang bermukim di Belanda akhirmya bisa menggelar salat Idulfitri pada 2 Mei lalu setelah dicabutnya peraturan seluruh pembatasan sosial terkait COVID-19 sejak Maret 2022.

Diperkirakan ada ribuan warga Indonesia yang memenuhi sejumlah masjid Indonesia yang tersebar di beberapa kota di Belanda seperti Den Haag, Amsterdam, Rotterdam, Delft, Waalwijk, dan Eindhoven.

Sebelumnya selama 2 tahun, salat Idulfitri tidak bisa dihadiri secara luas karena pembatasan jumlah orang yang hadir hanya 75% dari kapasitas ruangan.

Duta Besar (Dubes) RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, menghadiri Salat Idulfitri di Masjid Indonesia Al-Hikmah di Den Haag Bersama sekitar 900 masyarakat Indonesia.

Dubes Mayerfas mensyukuri normalisasi kehidupan di Belanda yang dimulai sebelum bulan puasa sehingga masyarakat dapat melakukan ibadah Ramadhan sewajarnya.

“Alhamdulillah, setelah 2 tahun ada pembatasan, tahun ini kita bisa menghadiri dan melaksanakan salat Idulfitri dengan normal. Semoga kondisi akan semakin membaik ke depannya sehingga pelaksanaan ibadah di tahun mendatang bisa semakin maksimal," jelas Dubes Mayerfas.

Salat Idul Fitri di Masjid Al Hikmah Den Haag dipimpin oleh Khatib Dr. Syahril Siddik, Peneliti di Universitas Leiden yang juga tenaga pengajar UIN Malang, Jawa Timur dan Pengurus PCINU Belanda.

Dalam khutbahnya yang bertemakan “Hari Raya dan Hari Kemenangan”, Dr. Siddik mengajak seluruh hadirin untuk memaknai kemenangan di hari Idul Fitri sebagai momentum untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di tengah situasi COVID-19 yang masih melanda.