Home Kesehatan IDI dan IDAI Sampaikan Ciri-Ciri Gejala Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya

IDI dan IDAI Sampaikan Ciri-Ciri Gejala Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya

Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (Ketum PB IDI), dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, menyampaikan sejumlah gejala dari Hepatitis akut yang belum diketahui penyebab atau etiologinya.

Adib dalam keterangan pers PB IDI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang diterima pada Kamis (5/5), menyampaikan, sejumlah gejala dari Hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya tersebut, antara lain perubahan warna urin (gelap) dan atau feses (pucat), kuning, gatal, dan nyeri sendi atau pegal-pegal.

Kemudian, demam tinggi, mual, muntah, atau nyeri perut, lesu, dan atau hilang nafsu makan, diare, serta kejang, dan ditandai dengan Serum Aspartate transaminase (AST)/SGOT atau Alanine transaminase (ALT)/SGPT lebih dari 500 U/L.

“Sementara dari pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan atau Adenovirus. Oleh karena itu, pemeriksaan pathogen (biologis maupun kimiawi) perlu dilakukan lebih lanjut,” katanya.

Ketum Pengurus Pengurus Pusat (PP) IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), meminta agar seluruh dokter anak dan residen dokter anak juga turut mengawasi apabila gejala di atas muncul pada pasiennya.

PB IDI dan PP IDAI mengimbau tenaga kesehatan dan masyarakat, khususnya orang tua untuk mewaspadai munculnya hepatitis akut yang belum diketahui penyebab atau etiologinya tersebut.

PB IDI dan PP IDAI menyampaikan imbauan tersebut menyikapi Surat Edaran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan nomor surat HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) pada tanggal 27 April 2022.

PB IDI dan PP IDAI menghimbau kepada seluruh tenaga Kesehatan terkait dan lapisan masyarakat, terutama para orang tua dan anak agar tetap ketat melakukan protokol kesehatan apalagi di masa mudik Lebaran ini.

Saat ini, Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini telah secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Badan Kesehatan Dunia WHO. Sejak dipublikasikan, jumlah laporan kasus ini terus bertambah, yakni tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

Adib meminta agar seluruh organisasi profesi medis di bawah IDI, dokter, dan tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai jenis fasilitas kesehatan tingkat pertama yakni Puskesmas, Posyandu, Klinik praktek mandiri, serta dokter praktik perorangan juga mewaspadai setiap gejala Hepatitis pada anak dan dewasa.

Sejauh ini, respons klinis dan kesehatan masyarakat telah diterapkan di Inggris Raya dan sejumlah negara yang menjadi awal tempat kasus ini muncul untuk mengoordinasikan penemuan kasus dengan penyelidikan penyebab penyakit dalam kasus Hepatitis akut ini.

Sementara itu, Kemenkes RI dan juga Dinas Kesehatan RI sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memasukkan riwayat pajanan yang lebih rinci, dan tes virologi atau mikrobiologi tambahan.

140