Home Kesehatan Prevalensi Hepatitis di Indonesia Masih pada Tingkat Menengah sampai Tinggi

Prevalensi Hepatitis di Indonesia Masih pada Tingkat Menengah sampai Tinggi

Jakarta, Gatra.com - World Health Organization (WHO) telah mencanangkan target untuk mengeliminasi Hepatitis pada tahun 2030 mendatang. Saat ini, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi Hepatitis di Indonesia masih pada tingkat endemisitas menengah sampai tinggi.

Mengacu pada hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, penderita Hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan mencapai 20 juta orang. Lalu, ada sekitar 4,2% balita yang terinfeksi dengan Hepatitis.

"Tataran Hepatitis B sebesar 7,1% atau setara sekitar 18 juta penduduk Indonesia. Kemudian, kalau Hepatitis C itu sekitar 1% atau sekitar 2,5 juta penduduk," ucap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi melalui diskusi daring pada Rabu (26/7).

Beberapa provinsi dengan jumlah penduduk banyak menjadi perhatian Kemenkes dalam penanganan Hepatitis. Namun, berhubung prevalensi cukup merata di semua provinsi, perhatian Kemenkes ditujukan pada provinsi yang penularan penyakitnya tinggi. Salah satunya adalah Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kita fokusnya ke jumlah penduduk yang banyak karena di situlah ibu hamilnya juga banyak. Jadi, itu yang perlu kita soroti," jelas dr. Imran.

Kemenkes fokus pada ibu hamil karena cukup banyak anak bayi yang baru dilahirkan langsung terinfeksi Hepatitis. Hal ini bisa terjadi karena ibunya sudah lebih dahulu mengidap Hepatitis sehingga penyakit ini diturunkan ke anaknya.

Berdasarkan riset WHO pada tahun 2019, ada sekitar 298 juta penduduk dunia yang terinfeksi Hepatitis B kronik dan 58 juta orang terinfeksi Hepatitis C kronis. Setiap tahunnya, diperkirakan lebih dari 1 juta orang meninggal akibat Hepatitis B dan Hepatitis C Kronis.

Asia Tenggara menjadi salah satu wilayah yang menyumbang sekitar 410 ribu kematian akibat Hepatitis per tahun. Imran juga menyebutkan, 80% dari total kematian akibat Hepatitis berkaitan dengan kanker hati dan sirosis atau penyakit di mana hati menjadi keras dan mengkerut.

"Kanker hati dan sirosis ini penyebabnya adalah Hepatitis B dan C," jelas Imran lagi.

Menyadari hal ini, Ia menyerukan agar masyarakat Indonesia dapat mulai lebih waspada dan menjaga kesehatan hati mereka. Terlebih, Hepatitis merupakan salah satu penyebab penyakit kronik yang sangat membebani negara lantaran biaya pengobatannya yang cukup mahal.

117