Home Internasional Pemimpin Armenia dan Azerbaijan Bahas Perjanjian Damai Nagorno-Karabakh

Pemimpin Armenia dan Azerbaijan Bahas Perjanjian Damai Nagorno-Karabakh

Yerevan, Gatra.com - Para pemimpin ‘musuh bebuyutan’ Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk "memajukan diskusi" tentang perjanjian damai atas wilayah bermasalah pada perang pecah pada tahun 2020. 

Pernyatan diungkapkan presiden Dewan Eropa, Charles Michel, dalam pertemuan di Brussel pada hari Minggu, dikutip AFP, Senin (23/5).

Wilayah Nagorno-Karabakh, terletak di Azerbaijan yang mayoritas Muslim dengan sebagian besar penduduk Armenia Kristen, menjadi fokus dari sengketa wilayah selama beberapa dekade antara dua tetangga Kaukasus bekas Soviet tersebut.

Pada tahun 2020 ketegangan meningkat menjadi perang habis-habisan, sehingga merenggut lebih dari 6.500 nyawa dalam enam minggu sebelum gencatan senjata yang ditengahi Rusia. Itu juga membuat Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya selama beberapa dekade.

Demonstrasi meletus di ibu kota Armenia yakni Yerevan dalam beberapa pekan terakhir sebagai protes penanganan konflik oleh Presiden Nikol Pashinyan, saat ia memulai pembicaraan damai bulan lalu dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev.

“Kedua pemimpin mengadakan diskusi keterbukaan dan produktif yang dimediasi UE di Brussels,” kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Minggu.

"Para pemimpin sepakat untuk memajukan diskusi tentang perjanjian damai masa depan yang mengatur hubungan antar negara, antara Armenia dan Azerbaijan," kata Michel dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan bahwa prosesnya akan dimulai dalam minggu-minggu mendatang. Ia menambahkan bahwa dia telah menekankan kepada kedua pemimpin itu bahwa hak dan keamanan penduduk etnis Armenia di Karabakh perlu ditangani.

Selain itu akan ada pertemuan Komisi Perbatasan dalam beberapa hari mendatang, yang akan membahas masalah delimitasi perbatasan dan “cara terbaik untuk memastikan situasi yang stabil.

Para pemimpin juga sepakat perlunya dibuka blokir jaringan transportasi.

Pashinyan - yang saat ini menghadapi tekanan untuk mengundurkan diri - berbicara tentang persiapan dalam proses negosiasi, normalisasi hubungan antara kedua negara, masalah kemanusiaan, serta penyelesaian konflik Nagorno Karabakh.

Kantor Aliyev mengatakan presiden menyatakan harapannya bahwa proses penyusunan perjanjian damai antara kedua negara akan dipercepat.

“Pertemuan lain yang diatur oleh UE antara Aliyev dan Pashinyan dijadwalkan pada Juli atau Agustus,” kata Michel.

1261