Banjarmasin, Gatra.com- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, kini terus bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan sugai Martapura dari sisi pariwisata, transportasi dan hijaunya pepohonan di bentaran melalui program Sungai Martapura Asri yang di lounching 5 Juni 2021 lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana mengungkapkan, tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut. Diperlukan sinergitas dari berbagai pihak terutama dengan masyarakat yang bermukim di pinggir sungai yang melintasi Kabupaten Banjar dan membelah Kota Banjarmasin itu.
"Persoalan utamanya adalah sampah. Kita sudah bangun bank sampah di 12 lokasi desa prioritas. Ini upaya kita agar masyarakat tidak lagi sembarangan membuang sampah ke sungai. Sampah juga punya nilai ekonomis," ujar Hanifah kepada Gatra.com, Jumat (3/6).
Dia katakan, kerja keras kini terus dilakukan untuk mewujudkan sungai Martapura Asri dengan kerja secara paralel, kerja bareng dengan berbagai pihak.
Hanifah menyebut, selain mengidukasi masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai, DLH Kalsel juga berupaya mengurangi pencemaran di sungai tersebut. Kini DLH Kalsel menyoroti keramba jaring apung yang berpotensi membuat sungai tercemar.
"Berkenaan pencemaran dari keramba jaring apung, kita akan diskusikan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk dilakukan pembinaan bagaimana berkegiatan ekonomi di sungai yang ramah lingkungan," tegasnya.
Bukan itu saja, upaya lainnya yang akan segera dilakukan adalah, memindahkan jamban apung ke darat. Di sungai Martapura, jamban apung masih banyak ditemui hingga saat ini.
"Kita sudah koordinasi dengan Disperkim untuk memindahkan jamban apung ke darat. Lokasinya di Lok Baintan, ini penekanan pada program Sungai Martapura Asri," ucapnya.
Hanifah meminta kepada bupati dan wali kota yang wilayahnya dilewati sungai Martapura agar pro aktif ikut mensukseskan program Sungai Martapura Asri. "Yang punya wilayah, punya masyarakat, harusnya lebih keras lagi merediscovery dan restorasi sungai Martapura," tukasnya.
