Home Regional Dampak PMK, Produksi Susu Sapi di Pekalongan Anjlok 70 Persen

Dampak PMK, Produksi Susu Sapi di Pekalongan Anjlok 70 Persen

Pekalongan, Gatra.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menimbulkan dampak peternak sapi perah di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Produksi susu dari hewan ternak turun hingga 70 persen.

"Adanya wabah PMK ini, pengusaha sapi perah terdampak luar biasa, karena produksi susu yang dihasilkan ternak mereka menurun hingga 70 persen," kata Kepala Bidang Peternakan dan Peternakan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan, Ilena Palupi, Rabu (29/6).

Ilena mengatakan, PMK mulai masuk ke Pekalongan pada pertengahan Mei lalu. Pada awal-awal penyebaran, penyakit itu menjangkiti sapi perah di tiga kecamatan.

"Jumlah populasi sapi perah di sini juga cukup banyak, sekitar 300 ekor," kata dia.

Untuk mencegah semakin meluasnya penularan, kata Ilena, vaksinasi PMK mulai dilakukan dengan sasaran prioritas sapi perah yang kondisinya masih sehat. Pemkot sudah mendapat 100 dosis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi.

"Ada lima titik peternakan yang masih bebas dari PMK atau zona hijau akan menjadi sasaran vaksinasi tersebut," ujarnya.

Menurut Ilena, dipilihnya sapi perah sebagai sasaran prioritas vaksinasi karena sapi jenis ini memiliki masa hidup di kandang lebih lama daripada sapi potong. “Sebab, kalau sapi potong biasanya dijual untuk langsung dipotong di RPH atau di luar RPH," ujarnya.

Sementara itu berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan per 25 Juni, jumlah sapi suspek PMK sebanyak 208 ekor. Dari jumlah itu, sudah sembuh 75 ekor, dan mati,dipotong di RPH, dan dijual 25 ekor, serta sisanya sebanyak 108 ekor masih dalam proses penyembuhan.

1043