Home Regional Siapkan Generasi Emas 2045, Lamongan Luncurkan Sekolah Orang Tua Hebat

Siapkan Generasi Emas 2045, Lamongan Luncurkan Sekolah Orang Tua Hebat

Lamongan, Gatra.com – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, tidak ingin masyarakat Indonesia terkhusus warga Lamongan tertinggal dalam menyambut generasi emas Indonesia 2045. 

“Jangan sampai anak-anak atau generasi-generasi kita nanti ini ketinggalan, ketika Indonesia ini sudah menjadi Indonesia emas," ujar Bupati, saat peluncuran Sekolah Orang Tua Hebar (SOTH) di kantor kelurahan Sidokumpul, Lamongan, pada Selasa (13/09).
 
SOTH yang dilaksanakan itu adalah ikhtiar Kabupaten Lamongan dalam mempersiapkan generasi emas tahun 2045 yang memiliki kecerdasan komprehensif (produktif, inovatif, dan sehat). Kegiatan tersebut juga merupakan kelas gelombang ketiga dari BKB (Bina Keluarga Balita) Teratai, kelurahan Temenggungan, Kecamatan Lamongan. 

Baca Juga: Lamongan Susun Strategi Atasi Ketidakpastian Ekonomi Makro

“Program ini akan beralngsung selama empat bulan hingga Desember 2022 mendatang,” kata Bupati.

Menurut Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu, SOTH merupakan sekolah pengasuhan yang digagas oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur Jawa Timur. Sekolah ini merupakan terobosan untuk dapat meningkatkan kemampuan orangtua dalam mengasuh anak, terutama anak di bawah lima tahun atau balita.

“Terdapat 14 kali pertemuan yang dilaksanakan setiap Rabu di kantor Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan. Kelas SOTH akan diisi dengan pendampingan dari psikolog selama 9 kali dan selebihnya diisi tenaga kesehatan (dokter), PKK, dan tenaga penyuluh,” katanya.

Berdasarkan data survei status gizi balita Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi di Indonesia tahun 2019 mencapai 27,67 dan di 2021 menjadi 24,4, sedangkan di Lamongan sebesar 20,5%. Penurunan stunting menjadi program prioritas dalam menciptakan tahun 2024 maksimal 14%.

Baca Juga: Khofifah Pastikan Stok Solar PSO untuk Nelayan di Lamongan Aman

Menurut proyeksi penduduk BPS jumlah penduduk lansia di tahun 2045 sudah mencapak 20%, sedangkan di Kabupaten Lamongan saat ini mencapai 13,3%. Hal ini menunjukan jumlah angka harapan hidup di Kabupaten Lamongan masuk dalam kategori tinggi.

Berdasarkan data-data tersebut Lamongan akan terus meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 

Pada kesempatan yang sama dilakukan juga peluncuran Sekolah Lansia Tangguh (Slantang) Standar 1, BKL (Bina Keluarga Lansia) Anggrek di Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Lamongan.

Diikuti lansia dari usia 60 hingga 70 tahun, Slantang memiliki tiga tahapan program kelas yakni tahapan Standar 1 (S1) dalam jangka waktu 6 bulan dengan 12 kali pertemuan, Standar 2 (S2) 3 bulan, dan Satndar 3 (S3) 3 bulan.

Baca Juga: Lamongan Berangkatkan Tim untuk Vaksinasi PMK , Sudah Banyak yang Sembuh

Mengambil konsep belajar sepanjang hayat, Slantang Lamongan menjadi media pembelajaran bagi lansia, dengan harapan lansia dapat menjadi lansia potensial di dalam keluarganya yaitu untuk mewujudkan lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, Bermartabat) hingga akhir hayatnya.

"Sebagai salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan manusia yaitu adanya peningkatan usia harapan hidup, yang berarti adanya perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat yang semakin meningkat," kata Suhartutik selaku Kordinator Bidang KSPK BKKBN Propinsi Jawa Timur.

331