Home Kesehatan Gandeng perusahaan Inggris, Bio Farma Bakal Dapat Hak Ekslusif, Soal Apa?

Gandeng perusahaan Inggris, Bio Farma Bakal Dapat Hak Ekslusif, Soal Apa?

Jakarta, Gatra.com - Bio Farma (Persero) resmi tekan kerja sama dengan perusahaan farmasi asal Inggris, ProFactor Pharma. Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan melalui kerja sama ini, pihak Bio Farma akan mendapat hak ekslusif pengembangan bersama serta transfer teknologi blood product Recombinant Factor VIII (ProFactor dan Bio Farma) secara global.

"Kerjasama ini akan dimulai dari proses hulu (upstream) hingga proses hilir (downstream)," jelas Honesti dalam keterangan resminya, Rabu (5/10).

Baca Juga: Perlukah Perusahaan Farmasi dan Bioteknologi Lakukan Strategi Merger dan Akuisisi di Era Pandemi

Ia juga menjelaskan, saat ini Indonesia 100 persen masih mengimpor produk Recombinant Factor VIII. Melalui kerja sama ini, Honesti mengatakan bahwa pihaknya akan mendapat milestone lisensi produk dan penjualan ekslusif produk Recombinant Factor VIII untuk pengobatan hemophilia A di ASEAN6 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, dan Vietnam) dan India. Sedangkan, diluar teritori tersebut, penjualan dan pemasaran akan dilakukan oleh Perusahaan Rekanan yang ditunjuk oleh ProFactor Pharma.

"Ini tentunya akan sangat bermanfaat secara nasional maupun global,” ucap Honesti.

Direktur ProFactor, David Brown, menyebut kerja sama Bio Farma dan ProFactor ini akan meningkatkan pelayanan kepada publik khususnya pasien hemophilia yang 75% terdiagnosa belum memperoleh pengobatan karena tingginya harga produk.

 Baca jugaBPOM Ingatkan Industri Farmasi Harus Lakukan PASS

"Teknologi rekombinan ini membuat proses pembuatan blood product (rekombinan faktor VIII) akan menjadi lebih cepat dengan harga terjangkau,” ujar David.

Sebagai informasi, Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah herediter terbanyak di dunia saat ini. Terdapat 2 jenis hemofilia yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Hemofilia A terjadi akibat mutasi gen faktor VIII dan menyebabkan defisiensi faktor VIII.

Insiden hemofilia A adalah 1:5.000–10.000 (secara global) dari kelahiran bayi lelaki. Sebanyak 80% dari seluruh kasus adalah hemofilia A, sedangkan sisanya adalah hemofilia B (defisiensi faktor IX).

115