Jakarta, Gatra.com-Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, mengadu kepada suaminya kalau ia dilecehkan oleh Brigadir Nofriansyas Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Magelang, Jawa Tengah. Hal ini disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang perdana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Jaksa mengatakan Putri mengadu sambil menangis. Sambo saat itu diminta untuk tidak menceritakan lagi kejadian yang disebutnya kurang ajar itu.

"Dengan perkataan 'jangan hubungi ajudan', 'jangan hubungi yang lain'," ucap jaksa.

Baca juga : Ferdy Sambo Didakwa Membunuh Brigadir J | Hukum 

Menurut jaksa, Kuat Maruf yang menyarankan Putri mengadu kepada Ferdy Sambo. Saran itu dilakukan usai Putri dan Brigadir Yosua berbincang di dalam kamar selama 15 menit. 

"Dengan berkata 'Ibu (Putri) harus lapor Bapak (Sambo) biar di rumah ini tidak ada duri dalam daging di rumah tangga Ibu," ujar Kuat seperti ditirukan Jaksa.

Putri pun meminta Sambo diam karena rumahnya di Magelang kecil. Dia khawatir aduannya diketahui banyak orang dan menimbulkan masalah baru.

"Dan khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan mengingat korban Nofriansyah Yosua Hutabarat memiliki senjata dan tubuh lebih besar dibanding dengan ajudan yang lain," kata jaksa.

Baca juga : 16 Jaksa Hadir Dalam Sidang Perdana Ferdy Sambo | Hukum

Lebih lanjut, terkuak pula dalam persidangan jika Ferdy Sambo sejatinya sudah marah dengan Brigadir J saat istrinya melapor. Namun, Putri meminta suaminya menahan emosi dan menunggu cerita lanjutannya saat dia tiba di Jakarta. Pagi hari setelah melapor, Putri kemudian bersama para ajudannya pulang ke Jakarta menggunakan dua mobil. Dia tidak semobil dengan Brigadir J.

Sambo dalam kondisi marah sedang berada di Mabes Polri pada Jumat, (8/7). Dia pulang ke rumahnya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan sekitar pukul 15.24 WIB. Setibanya di rumah dia menunggu rombongan istrinya pulang dari Magelang di lantai tiga.

Baca juga : KY Kerahkan 6 Anggota Pantau Sidang Perdana Ferdy Sambo

Putri kemudian menemui suaminya di lantai tiga usai melaksanakan tes PCR. Dia naik membawa senjata laras panjang milik Sambo. Senjata itu dibawa untuk disimpan di lemari khusus di lantai tiga rumah. Putri dan Sambo saat itu berbincang di ruang keluarga di lantai tiga. Dalam ceritanya, Putri mengaku dilecehkan Brigadir J di Magelang. Sambo mencoba tenang saat itu. Dia kemudian langsung menyusun strategi untuk membunuh Brigadir J.

"Mendengar cerita sepihak yang belum pasti kebenarannya tersebut membuat terdakwa Ferdy Sambo menjadi marah," kata jaksa.