Home Kesehatan Ketua IDAI Klarifikasi Narasi Setop Penggunaan Paracetamol Sirup

Ketua IDAI Klarifikasi Narasi Setop Penggunaan Paracetamol Sirup

Jakarta, Gatra.com-Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Piprim Basarah memberikan klarifikasi akan kabar yang menyebut dirinya menghentikan sementara penggunaan paracetamol cair untuk anak, guna menghindari risiko terjadinya gangguan ginjal akut. Menurut Piprim, kabar akan adanya pernyataan tersebut tidaklah benar.

"Mohon maaf ya, enggak kayak gitu beritanya. Makanya saya cerita, kasus di Jogja itu, yang minum paracetamol sirup tiga orang, kakaknya enggak apa-apa. Adiknya, yang enggak minum apa-apa, kena AKI (Accute Kidney Injury) berat ini," jelas Piprim dalam konferensi pers yang digelar, pada Selasa (18/10).

Oleh karena itu, kata Piprim, sampai saat ini, pihaknya masih belum menyimpulkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh paracetamol sirup. Ia mengatakan, peringatan untuk kewaspadaan dini tidaklah dapat diartikan sebagai sebuah larangan.

Baca jugaIDAI Catat 192 Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak, Mayoritas Balita

"Makanya hati-hati kita menyimpulkan ya. Nah, kalaupun kemudian saya bilang bahwa sebagai kewaspadaan dini, enggak bisa diartikan kemudian dilarang," tuturnya dalam kesempatan tersebut.

Piprim pun menyatakan bahwa penyebab dari gangguan ginjal akut misterius itu masih belum diketahui jelas. Ia menuturkan, saat ini, masih ada beberapa teori terkait penyebab gangguan ginjal akut misterius itu. Beberapa teori di antaranya berkaitan dengan Multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) ataupun obat-obatan yang mengandung etilen glikol.

"Sampai sekarang memang belum konklusif ya. Belum konklusif menuju ke satu sebab tunggal," jelasnya.

Baca jugaLima Anak di DIY Meninggal karena Penyakit Ginjal Misterius, Waspadai Jika Balita Susah Pipis

Pasalnya, kata Piprim, masing-masing kasus dalan laporan yang didapatkan dari anggota IDAI cabang pun memiliki profil yang berbeda-beda satu sama lain. Bahkan, metode pengobatan yang "mujarab" pada masing-masing kasus pun tercatat berbeda antara satu sama lain.

"Akan tetapi, memang, belajar dari kasus Gambia, belajar juga dari kecurigaan adanya etilen glikol dari (yang) salah satunya dilaporkan paracetamol sirup ya. Belajar dari yang tadi itu, maka, sebagai kewaspadaan dini, maka IDAI mengeluarkan rekomendasi tidak menggunakan dulu paracetamol sirup," paparnya.

Baca jugaKasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak Bertambah, Kenali Gejala Ini untuk Antisipasi

Piprim menekankan kata kewaspadaan dini. Pasalnya, kata Piprim, IDAI tidak memiliki wewenang untuk melaksanakan penarikan ataupun pelarangan penggunaan obat-obatan.

Untuk diketahui, sebanyak 192 kasus gangguan ginjal akut misterius (Acute Kidney Injury Unknown Origin/AKIUO) tercatat telah menimpa anak-anak di Indonesia, sejak Januari 2022 hingga Selasa (18/10) kemarin. Gangguan itu kemudian banyak dikaitkan dengan meninggalnya puluhan anak di Gambia, akibat mengalami gangguan ginjal usai mengonsumsi obat batuk cair dari India.

202