Home Nasional ASEAN Sepakat Promosikan Transisi Pekerjaan Informal ke Formal di Kawasan

ASEAN Sepakat Promosikan Transisi Pekerjaan Informal ke Formal di Kawasan

Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI (Sekjen Kemnaker), Anwar Sanusi mengatakan dalam Pertemuan Pejabat Tingkat Senior Bidang Ketenagakerjaan ASEAN, para delegasi negara sepakat mempromosikan peralihan pekerjaan informal menuju pekerjaan formal. Menurut dia, langkah itu sebagai implementasi aksi regional Deklarasi Vietnam untuk mempromosikan pekerjaan yang layak di ASEAN.

"Ada tiga area hasil utama, delapan strategi, dan empat belas proyek implementasi rencana aksi regional," ungkap Anwar dalam keterangannya, Rabu (26/10).

Adapun tiga area hasil utama tersebut meliputi penguatan kebijakan, program, dan strategi untuk mempromosikan transisi dari pekerjaan informal ke pekerjaan formal; peningkatan pengumpulan data, penelitian, dan analisis untuk mendukung pengembangan kebijakan dan program; serta peningkatan kapasitas untuk mendukung kebijakan, program, dan strategi yang responsif.

Baca jugaHindari Konflik dengan Indonesia, PM Malaysia Segera Selesaikan MoU Tenaga Kerja Indonesia

Ia berujar, delapan strategi yang dirancang juga diikuti dengan proyek sebagai implementasinya. Anwar pun menjabarkan delapan strategi tersebut yakni mempromosikan penghapusan kerja paksa, pekerja anak, kekerasan di tempat kerja, dan segala bentuk diskriminasi.

Strategi kedua yaitu mempromosikan kerja bersama dan berbagi praktik serta metodologi terbaik di antara anggota ASEAN yang bertujuan untuk memfasilitasi transisi dari pekerjaan informal ke pekerjaan formal di semua sektor ekonomi, terutama di daerah pedesaan.

“Strategi ketiga yaitu dengan membina penelitian dan berbagi informasi di antara negara-negara anggota ASEAN tentang praktik-praktik terbaik dalam mempromosikan transisi dari pekerjaan informal ke pekerjaan formal”, jelas Anwar.

Anwar melanjutkan, strategi keempat adalah mengembangkan kapasitas dan membagikan praktik terbaik terutama mengenai strategi promosi pekerjaan, pengembangan keterampilan, dan perlindungan tenaga kerja.

Baca jugaMiris! Kualitas Tenaga Kerja Indonesia Rendah, Didominasi Hanya Lulusan SD

Selain itu, strategi kelima yakni mengambil langkah-langkah yang tepat di tingkat nasional untuk mempromosikan akses luas ke pekerjaan yang layak, peluang kewirausahaan, pengembangan keterampilan, kondisi kerja yang layak, dan jaminan pendapatan yang akan berkontribusi pada pembangunan yang adil dan berkelanjutan serta pertumbuhan inklusif di ASEAN.

Adapun strategi keenam yaitu memperkuat kebijakan dan program pengembangan sumber daya manusia untuk mempromosikan akses dan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi. Semengtara strategi ketujuh adalah dengan mengintegrasikan masalah ketenagakerjaan ke dalam kebijakan dan program nasional yang mempromosikan kewirausahaan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berkelanjutan dan bentuk model bisnis lainnya dengan memperluas akses ke informasi peraturan yang relevan, layanan dan dukungan keuangan, serta peluang pasar.

Strategi terakhir, Anwar Sanusi melanjutkan, yaitu dengan memperkuat kebijakan dan program, serta mendorong kerjasama dan kolaborasi perusahaan, pekerja mandiri, dan unit terkait untuk memberikan dukungan kepada pekerja di sektor informal.

Selain strategi, Anwar mengungkapkan ASEAN saat ini juga tengah menjalankan enam proyek untuk menuju transisi pekerjaan informal ke pekerjaan formal.

“Jadi ada enam proyek yang sudah selesai, enam proyek sedang berjalan, dan dua proyek masih dalam perencanaan. Total ada empat belas”, pungkas Anwar.

93