Home Nasional BPKN Bakal Telusuri Dugaan Cemaran Produk Impor dari Thailand Penyebab Gagal Ginjal Akut

BPKN Bakal Telusuri Dugaan Cemaran Produk Impor dari Thailand Penyebab Gagal Ginjal Akut

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BKPN), Rizal Edy Halim, mengatakan pihaknya bersama tim pencari fakta akan menindaklanjuti penelusuran dugaan cemaran impor produk bahan campuran obat cair atau sirop yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak-anak. Salah satunya, produk impor yang berasal dari Thailand.

"Itu dengan sumber bahan baku yang sama yang Dow Chemical di Thailand, ya itu satu produsen," ungkap Rizal dalam konferensi pers di Kantor BPKN di Jakarta, Jumat (4/11).

Rizal menyebut, pemerintah juga harus mengkomunikasikan dugaan tersebut kepada otoritas Thailand. Ia pun menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Bea Cukai, Kementerian Luar Negeri untuk mencari bukti dari dugaan kontaminasi produk impor dari perusahaan tersebut.

"Kalau misalnya memang ada indikasi di sana maka Indonesia bisa bersurat ke Thailand. Karena ini kan kejahatan kemanusiaan, sudah menimbulkan kehilangan nyawa yang masif," ujarnya.

Selain itu, BPKN, kata Rizal mendorong pemerintah untuk segera melakukan audit total produk obat-obatan sejak pra-registrasi, registrasi, keputusan BPOM memberikan izin edar hingga peredaran produk obat di pasaran.

"Audit total yang lain mengecek lagi untuk industri farmasi dari produksi hingga distribusinya. Dari sisi pelaku usaha, bahan bakunya diambil dari mana? apakah kalau impor itu bagaimana mekanismenya?kalau dari dalam negeri dari mana bahannya? kita cek bahannya apakah ada kontaminasi di sana dan seterusnya sehingga diproduksi," paparnya.

Sebelumnya Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan bahan pelarut obat atau Propilen Glikol yang menjadi cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) pada obat sirup penyebab gagal ginjal akut diimpor dari Thailand.

Adapun Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan bahan baku obat yang digunakan PT. Yarindo Farmatama merupakan buatan Dow Chemical Thailand.

"Produsennya adalah Dow Chemical Thailand, jadi negaranya Thailand. Dow Chemical-nya sumbernya Amerika, tapi kalau ini jalurnya dari Dow Chemical Thailand," kata Penny dalam konferensi pers Senin lalu (31/10).

Sementara itu, Dow Indonesia dalam keterangan resminya beberapa hari lalu membantah soal dugaan cemaran tersebut.

"Kami dapat memastikan bahwa Propilen Glikol (PG USP) yang dipasok oleh Dow dalam bentuk tersegel tidak mengandung EG dan DEG," kata pihak Dow Indonesia dalam keterangannya, dikutip Jumat (4/11).

Selain itu, Dow juga mengaku telah melakmkan penyelidikan internal secara menyeluruh dan tidak menemukan nama perusahaan yang disebutkan oleh BPOM dalam daftar pelanggan mereka.

"Hasil analisis secara rinci dan dokumen-dokumen terkait yang diminta telah kami serahkan kepada BPOM. Kami berkomitmen untuk sepenuhnya mendukung dan bekerja sama dengan BPOM, serta siap untuk melakukan semua tes yang dibutuhkan terhadap produk-produk kami," kata Dow Indonesia.

95