Home Ekonomi Didominasi Pria dan Usia yang Tidak Muda, Ini Gambaran Masa Depan Pertanian Indonesia Menurut BPS

Didominasi Pria dan Usia yang Tidak Muda, Ini Gambaran Masa Depan Pertanian Indonesia Menurut BPS

Jakarta, Gatra.com-Sektor pertanian merupakan salah satu sektor terbesar yang menopang perekonomian Indonesia. Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), M. Habibullah menerangkan kondisi sektor pertanian di Indonesia berdasarkan data yang dikumpulkan BPS.

"Pertanian adalah sektor yang posisinya tiga terbesar dalam menopang perekonomian Indonesia. Kalau dilihat, sektor ini menyumbang 12,91% PDB nasional," ujarnya dalam webinar bertajuk Outlook Sektor Pertanian 2023: Dampak, Tantangan dan Upaya Menghadapi Resesi Global Tahun 2023, Jumat (16/12).

Baca jugaPeneliti Sebut Kualitas Bibit Pengaruhi Produksi Pertanian

Sementara, distribusi penduduk bekerja nasional di sektor pertanian mencapai 28,51%. Ini menjadi salah satu yang terbesar dari seluruh jumlah penduduk bekerja nasional yang jumlahnya sekitar 135 juta penduduk Indonesia.

Hanya saja, data BPS pada 2018 menunjukkan bahwa jumlah petani di Indonesia mencapai 33,49 juta petani. Itupun dilihat dari jenis kelaminnya, masih didominasi lak-laki

"Jumlahnya mencapai 75,96%, sementara petani perempuan berjumlah 24,04%," ucapnya.

Baca jugaMenuju 2023, Ini Tantangan di Sektor Pertanian

Dari seluruh jumlah petani, petani dengan rentang usia di atas 40 tahun jauh lebih tinggi dibandingkan di bawahnya dengan presentase hingga 60%. Ia menyebutkan bahwa kondisi ini perlu perhatian khusus agar segera diatasi.

"Rata-rata umur petani di atas 40 tahun, ini persoalan. Masyarakat coba didorong untuk jadi petani," katanya.

Selain itu, ia mengingatkan pula bahwa petani harus diberi pengetahuan terkait akses internet. Saat ini, presentase petani yang menggunakan internet hanya sejumlah 13,44%.

Peningkatan pemanfaatan teknologi bagi petani juga harus dilakukan. Habibullah menyebutkan bahwa presentase rumah tangga usaha budidaya pertanian yang menggunakan teknologi pertanian sejumlah 47,29%.

Ia menyebutkan bahwa gambaran ini bisa dijadikan sebagai dasar dalam perumusan kebijakan lainnya. Tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan pasokan pangan di dalam negeri.

157