Home Kesehatan Penularan Raja Singa: Cara Menular dan Pencegahan

Penularan Raja Singa: Cara Menular dan Pencegahan

Jakarta, Gatra.com - Penyakit yang biasanya dikenal dengan nama sifilis ini pada awalnya akan menginfeksi kulit, alat kelamin, mulut hingga sistem saraf. Penyakit ini saat sudah menginfeksi akibatnya akan bisa merusak otak, jantung, kematian janin bahkan merenggut nyawa penderitanya jika tidak diobati.

Penyakit raja singa ini jika terdeteksi lebih awal bisa disembuhkan dengan syarat dalam pengobatannya dilakukan dengan telaten. Bahkan bisa sembuh total saat pengobatan dilakukan sedini mungkin karena akan mencegah penyebaran bakteri Treponema pallidum ke organ tubuh lain.

Hanya saja sembuh total dari penyakit raja singa tidak menjamin Anda terbebas dari risiko tertular penyakit ini lagi karena dapat menyerang tubuh berulang kali.

Cara Menular Penyakit Raja Singa

• Seks vaginal : Penetrasi penis dan vagina ini menjadi penyebab utama tertularnya penyakit raja singa karena bakteri Treponema pallidum akan menyebar langsung. Cairan orgasme penderitanya juga dapat menularkan raja singa melalui luka terbuka

Baca juga: Ngeri! Kasus Raja Singa Meningkat, Ini Penyebabnya

• Seks oral : Seks yang menggunakan mulut, bibir dan lidah untuk merangsang alat kelamin. Aktivitas seksual satu ini paling berisiko menyebabkan tertularnya penyakit raja singa.

• Seks anal : Aktivitas penetrasi penis ke anus ini berisiko menyebarkan virus dan bakteri penyebab penyakit seksual. Apalagi anus bukan area yang bersih sehingga sangat berisiko.

Selain aktivitas seksual, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan penyebaran penyakit raja singa, antara lain:

• Hubungan seksual bergonta-ganti pasangan atau lebih dari satu pasangan

• Hubungan seksual tanpa menggunakan pengaman seperti kondom

• Hubungan seksual sesama jenis

• Pemakaian jarum suntik atau alat tindik/tato yang tidak steril atau bergantian

• Ibu hamil yang mengidap raja singa dapat menularkan ke janinnya

• Penderita HIV (human immunodeficiency virus).

Perlu diingat kalau penyebab penyakit raja singa tidak disebabkan oleh beberapa kondisi seperti penggunaan toilet, bak mandi, pakaian, peralatan makan hingga kolam renang atau jacuzzi yang sama.

Ini karena bakteri Treponema pallidum tidak bisa bertahan hidup lama di luar tubuh manusia.

Gejala Penyakit Raja Singa

Penyakit raja singa biasanya ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin (penis dan vagina), dubur dan mulut. Hanya saja di awal biasanya tidak menunjukkan gejala atau minim gejala.

Gejala penyakit raja singa ini berbeda-beda tergantung stadium yang dialami penderitanya. Berikut ini beberapa gejala yang muncul dalam empat tingkat keparahan penyakit raja singa:

1. Gejala penyakit raja singa tahap primer

Di tahap ini, gejala yang sering muncul adalah luka atau lesi yang tidak menyakitkan (chancre). Luka ini biasanya muncul di sekitar alat kelamin, dubur, atau di dalam dan sekitar mulut serta bibir.

Chancre ini muncul sekitar 2 sampai 3 minggu setelah terinfeksi.

Sayangnya, chancre ini tidak menjadi gejala pada beberapa penderitanya. Atau yang lebih membingungkan luka itu bisa sembuh sendiri tanpa diobati namun infeksi penyakitnya terus berlanjut sampai menyebabkan gejala lebih serius.

2. Gejala penyakit raja singa tahap sekunder

Tahap sekunder akan muncul setelah gejala primer seperti di atas hilang. Berikut ini beberapa gejala penyakit raja singa di tahap ini:

• Ruam merah pada kulit pada seluruh area tubuh, paling sering pada telapak tangan atau tumit kaki

• Muncul kutil pada area kelamin atau di sekitar dubur

• Bercak-bercak putih dalam rongga mulut

• Pembesaran kelenjar getah bening

• Gejala flu seperti sakit kepala, nyeri sendi, cepat lelah dan demam.

• Berat badan penderita berangsur menurun

• Terkadang dapat terjadi kerontokan rambut dan kebotakan.

3. Gejala penyakit raja singa laten

Seperti namanya gejala ini tersembunyi karena tidak muncul gejala apapun. Sehingga penderita penyakit raja singa yang satu ini bisa hidup seperti orang normal bertahun-tahun tanpa gejala.

Bahayanya, dia terus menularkan bakteri penyebab penyakit ini jika dia aktif dalam aktivitas seksual, terlebih tanpa pengaman dan sering gonta-ganti pasangan.

Akibat dari penyakit raja singa laten ini, penderitanya bisa terinfeksi bakteri ke seluruh bagian tubuh dan akan menyebabkan masalah kesehatan serius.

4. Gejala penyakit raja singa tahap tersier

Pada tahap ini terjadi setelah penyakit raja singa diderita selama 3-15 tahun. Tahap ini dapat merusak otak, jantung, sistem saraf dan organ tubuh lain. Berikut ini gejala yang bisa terjadi di tahap tersier, antara lain:

• Kebutaan dan kehilangan pendengaran

• Kondisi gangguan kesehatan mental

• Hilang ingatan

• Kerusakan jaringan lunak dan tulang

• Gangguan neurologis seperti stroke dan meningitis

• Neurosifilis karena infeksi otak dan sumsum tulang belakang

• Penyakit jantung.

Pencegahan Penyakit Raja Singa

Cara agar terhindar dari penyakit ini, yaitu:

• Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang.

• Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.

• Berhenti untuk melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama.

• Secara terbuka mendiskusikan riwayat penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan.

• Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala sifilis yang tadi dijelaskan. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.

171