Home Kesehatan Ngeri! Kasus Raja Singa Meningkat, Ini Penyebabnya

Ngeri! Kasus Raja Singa Meningkat, Ini Penyebabnya

Jakarta, Gatra.com -  Kementerian Kesehatan RI menyalakan lampu kuning terhadap penyebaran penyakit menular seksual. Salah satu jenis penyakit menulas seksual yang disorot adalah sifilis atau raja singa. Dalam lima tahun terakhir, 2018 - 2022 terjadi peningkatan 70 persen penderita penyakit ini.

"Dari 12 ribu kasus menjadi 21 ribu kasus saat ini," ungkapnya, dalam konferensi pers daring beberapa waktu lalu. Sifilis dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ dan sistem tubuh, serta memperburuk kualitas hidup.

Munculnya gejala dapat bervariasi tergantung pada tahap infeksi. Pada tahap awal infeksi, seseorang mungkin mengalami luka terbuka atau lecet pada organ kelamin atau di sekitar mulut atau anus. Luka ini biasanya tidak sakit, tetapi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Selain itu, seseorang juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening.

Penyebab Raja Singa

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.  Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi, transfusi darah, atau kontak dengan darah yang terinfeksi. Ibu yang terinfeksi sifilis juga dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Pada tahap selanjutnya, dapat menimbulkan gejala seperti ruam kulit yang tidak gatal, sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, dan sakit otot dan sendi. Jika tidak diobati, hal ini dapat berkembang menjadi tahap lanjut, dan menimbulkan masalah neurologis, kardiovaskular, hingga kematian.

Berikut adalah beberapa cara untuk menyembuhkan penyakit sifilis:

1.Antibiotik: Pengobatan biasanya melibatkan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Beberapa antibiotik yang biasanya digunakan termasuk penisilin, doxycycline, dan azitromisin. Jenis dan durasi antibiotik yang diberikan akan tergantung pada tahap infeksi dan kondisi kesehatan individu.

2.Tes ulang: Setelah menjalani pengobatan, sangat penting untuk menjalani tes darah ulang untuk memastikan bahwa penyakit sifilis telah sembuh sepenuhnya.

3.Pasangan seksual: Pasangan seksual harus diuji dan diobati jika mereka terinfeksi penyakit ini. Hindari berhubungan seksual sampai pasangan telah diobati.

4.Pencegahan: Penggunaan kondom dapat membantu mencegah penyebaran sifilis dan penyakit menular seksual lainnya.

5.Perawatan diri: Menjaga kesehatan secara umum, seperti diet sehat, olahraga, dan tidur yang cukup, dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan.

230