Home Politik PKS: Partai Islam Tersinggung Dikaitkan dengan Politik Identitas

PKS: Partai Islam Tersinggung Dikaitkan dengan Politik Identitas

Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Iqbal menyatakan, partai Islam tersinggung karena terus menerus dihubungkan dengan politik identitas. Ia mempertanyakan, kenapa politik identitas yang disebutkan selalu agama, bukan hal lain.

"Kami partai Islam merasa tersinggung karena sejarahnya kami tidak pernah menggunakan politik identitas," ucap Muhammad Iqbal dalam acara diskusi di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rabu (17/5).

Menurutnya, berpolitik tidak bisa terlepas dari identitas. Para pemilih juga menjatuhkan pilihan setelah melihat identitas calon yang ditawarkan. 

Baca Juga: Silaturahmi Golkar-PKS Sepakat Tinggalkan Politik Identitas

Namun, jubir PKS ini mengatakan, politik identitas baru menjadi isu bernuansa negatif di masa Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017. Yang mulai menggunakan politik identitas ini adalah pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi dan Kapolri.

"Kami yang berada di luar pemerintah merasa politik identitas adalah isu yang menyudutkan partai yang berada di luar pemerintahan, pernah menang di Pilkada DKI. Dan, itu terkesan seolah-olah menang karena politik identitas," kata Iqbal.

Baca Juga: Politik Identitas Kumat pada Pesta Demokrasi di Tengah Krisis

Ia menegaskan, apa yang terjadi di Pilkada DKI merupakan respon atas isu SARA yang menyulut kemarahan umat Islam. Dalam konteks Pilkada DKI, masyarakat membela agama mereka yang dihina ketika itu.

"Yang kami jual (PKS) adalah politik kinerja. Kami menolak kenaikan BBM, UU Cipta Kerja. Itu yang kami jual, bukan identitas semata," ucap Iqbal lagi.

123