Home Ekonomi Bahlil Sebut Investasi Salah Satu Kunci Penting Pertumbuhan Ekonomi Pasca-Covid

Bahlil Sebut Investasi Salah Satu Kunci Penting Pertumbuhan Ekonomi Pasca-Covid

Jakarta, Gatra.com – Kepala BKPM dan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengungkap salah satu kunci sukses pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 yang penuh ketidakpastian dunia. Salah satu kuncinya adalah investasi.

“Indonesia pertumbuhan ekonominya di 2022 sebesar 5,31% dengan inflasi di bawah 6%, merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi terbaik di antara negara-negara G20,” kata Bahlil ketika menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul “Kebijakan Hilirisasi untuk Kemandirian dan Kemajuan Bangsa” di Universitas Binus, Alam Sutra, Tangerang Selatan, Kamis (15/6).

Menurutnya, ini merupakan capaian Indonesia yang cukup luar biasa, karena selain menyelesaikan pandemi Covid-19 yang dampaknya luar biasa terhadap berbagai sektor, termasuk bagi negara-negara maju di dunia. Negara-negara maju sangat kewalahan.

Terlebih, lanjut dia, belum ada suatu teori yang menjadi acuan bagaimana menghadapi pandemi yang menyebabkan banyak dampak dan sangat memukul semua lini hampir di seluruh negara.

“Tahun 2022, pertumbuhan ekonomi [Indonesia] 5,31% tersebut salah satu kontribusinya investasi. Investasinya hampir sebesar 30%,” katanya.

Ia menjelaskan, ini merupakan salah satu capaian dari perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menugaskan agar angka investasi pada tahun 2022 harus dinaikkan menjadi sekitar Rp1.200 triliun dari sekitar Rp900 triliun pada 2021.

“Dinaikkan Rp1.200 triliun di era pandemi. Tapi alhamdulillah kita bisa menyelesaikan Rp1.207,2 triliun, melampuaui target,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pemeratan pertumuhan ekonomi nasional Indonesia salah satu instrumennya ditentukan oleh investasi. Sayangnya, sejak Indonesia merdeka, investasi di luar Pulau Jawa ini sangat minim.

“Maka kemudian pertumbuhan ekonomi konsumsi itu di Jawa yang terbesar. Yang paling banyak itu Jakarta, Jawa Barat, Banten. Jatim juga tidak terlalu signifikan dengan Jateng kontribusi konsumsinya,” kata dia.

Atas dasar itu, lanjut dia, Presiden Jokowi yang notabene merupakan orang Jawa, memintanya agar merumuskan kebijakan tidak Jawa centris. ?Bahlil pun merumuskan kebijakan agar Indonesia centris.

“Bagus juga ini orang Jawa tapi memerintahkan jangan Jawa centris dengan membangun infrastruktur,” katanya.

Balil membuat kebijakan insentif fiskal atau tax holiday investasi di luar Pulau Jawa tidak bisa disamakan dengan di Pulau Jawa. Kebijakan tersebut mendongkrak jumlah investasi di luar Pulau Jawa dari mulai kuartal III 2022 sampai sekarang.

“Puji Tuhan, alhamdullilah investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar ketimbang di Jawa. Ini bukan karena saya dari Papua ngomong seperti ini, enggak. Karena tujuan kita berdemokrasi dan bernegara harus adil. Ini dari sisi investasi,” tandasnya.

Adapun jumlah investasi luar negeri yang masuk pada 2022, kata dia, Singapura berada di posisi pertama. Selanjutnya Cina, Hong Kong, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). Ini karena pemerintah mengubah kebijakan berbagai regulasi yang menghambat investasi.

“Pemerintah me-reform terhadap berbagai regulasi yang tumpang tindih dan tidak memberikan kepastian berusaha, [perubahan] lewat UU Omnibus Law,” katanya.

133