Home Kesehatan UHT, Pasteurisasi, Mana Pilihan Susu Cair Terbaik

UHT, Pasteurisasi, Mana Pilihan Susu Cair Terbaik

Jakarta, Gatra.com– Di tengah variasi kategori dan jenis susu yang ada, masyarakat masih membutuhkan edukasi agar bisa memaksimalkan nutrisi susu. “Kami memahami banyak masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti bahwa beda pilihan susu, maka beda pula nutrisinya," kata Chief Marketing Office Greenfields Indonesia, Fiona Anjani Foebe, Jumat (7/7).

Meski tampak serupa, susu cair memiliki perbedaan yang sangat signifikan satu sama lain. Berdasarkan teknik pengolahannya, susu cair dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Susu segar (fresh milk) pasteurisasi: Susu segar hanya melewati pemanasan pada suhu rendah (70-125°C) dengan singkat (5 detik) sehingga tidak banyak mengubah sifat fisik dan susu lebih mudah diserap tubuh. Harus diingat, susu hanya dapat disimpan ≤ 40 hari di suhu dingin

2. Susu ultra high temperature (UHT):
Untuk susu UHT dipanaskan pada suhu cukup tinggi (131-145°C) dalam 10-40 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berlebih. Kandungan nutrisinya lebih rendah dibandingkan fresh milk pasteurisasi namun umur simpannya lebih lama (9-10 bulan)

3. Susu steril:
Nah susu ini disterilisasi dengan pemanasan suhu tinggi (>145°C) yang sangat lama, hingga bisa mencapai 40 menit sehingga tidak hanya membunuh mikroorganisme. Tetapi juga menyebabkan reaksi kimiawi yang merusak sejumlah gizi alami susu serta perubahan rasa dan tekstur. Meski demikian, susu steril memiliki daya simpan paling lama, mencapai 12 bulan 

Menanggapi perbedaan ini, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Siloam TB Simatupang berpendapat, fresh milk pasteurisasi merupakan pilihan susu cair yang terbaik. Alasannya, karena proses pengolahannya tidak menghilangkan atau merusak berbagai vitamin atau mineral, macro nutrient serta nutrisi bioactive alami yang terkandung dalam protein susu.

"Komponen nutrisi bioactive tidak ada di dalam susu cair lain karena umumnya rusak atau hilang karena pemanasan suhu tinggi pada waktu yang lama," ujarnya.

Menurut, dr. Christ, nutrisi bioactive tersebut sebenarnya yang berperan penting dalam menjaga kesehatan dan metabolisme seseorang. "Di antaranya untuk memperbaiki jaringan tubuh, anti inflamasi, anti oksidan, hingga anti kanker,”  ia menambahkan.

Dengan segala manfaat ini, dr. Christ menyarankan untuk mengonsumsi fresh milk pasteurisasi secara rutin, setidaknya dua kali sehari. “Fresh milk pasteurisasi sudah dapat dinikmati sejak dari usia 12 bulan. Khusus pada orang dewasa, selalu ingat batasan konsumsi lemak, ya," paparnya.

Orang dewasa tetap bisa minum namun silakan pilih yang rendah atau bebas lemak. "Selain itu, jangan lupa juga pastikan pilihan kita hanya mengandung 100% susu sapi segar yang bersumber dari sapi-sapi yang well-maintained dan well-monitored karena kualitas susu sapi konsepnya kurang lebih sama seperti air susu ibu (ASI), sangat ditentukan dari kesehatan sapi, pakan, bahkan sampai rasa nyaman dari sapi itu sendiri,” lanjutnya.

187