Home Liputan Haji Debarkasi Palembang: Jamaah Haji Wafat di Arab Saudi Jadi 29 Orang

Debarkasi Palembang: Jamaah Haji Wafat di Arab Saudi Jadi 29 Orang

Palembang, Gatra.com - Debarkasi Palembang mencatat jumlah jamaah haji Debarkasi Palembang yang meninggal di Arab Saudi hingga saat ini berjumlah 29 orang. Jumlah tersebut bertambah empat orang dari sebelumnya yang berjumlah sebanyak 25 jamaah haji.

“Dari jumlah itu, rinciannya sebanyak 24 jamaah asal Sumatera Selatan dan lima jamaah asal Bangka Belitung,” ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel, H. Armet Dachil di Palembang, Selasa (11/7).

Selain informasi tersebut, lanjutnya, sesuai kebijakan Menteri Agama, jamaah haji yang kembali dari Arab Saudi tahun ini akan mendapatkan 10 liter air zamzam. Lima liter akan diserahkan langsung saat jamaah sampai di embarkasi/debarkasi, sedangkan lima liter lagi akan didistribusikan melalui Kemenag jabupaten dan kota.

“Jadi, tahun ini jamaah haji akan menerima 10 liter zamzam. Namun, yang akan diterima langsung saat ini sebanyak lima liter. Sisanya lima liter lagi akan didistribusikan melalui Kemenag kabupaten/kota,” kata dia.

Untuk kepulangan jamaah haji dari Tanah Suci, sebanyak 359 jamaah haji Kloter 4 Debarkasi Palembang tiba di Bandara SMB II Palembang, Selasa (11/7), pukul 10.16 WIB. Seorang jamaah atas nama Sutanto Jasmangun (71) langsung dirujuk ke Rumah Sakit Siti Fatimah Palembang.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang, Emmilya Rosa, mengatakan selama masa pemulangan Bidang Kesehatan Debarkasi Palembang tetap melakukan pelayanan kepada jamaah haji. Selain menyiapkan poliklinik di asrama haji, jamaah yang sakit dan butuh penanganan lebih lanjut akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Ada tiga rumah sakit rujukan, yaitu RS Siti Fatimah, RS Muhammad Husein dan RS Ernaldi Bahar.

“Pak Sutanto ini memiliki riwayat pernah masuk rumah sakit di Arab Saudi. Saat tiba di Palembang kondisi umumnya buruk sehingga langsung dibawa petugas kesehatan menggunakan ambulan ke RSUD Siti Fatimah,” ujarnya.

Dia pun menjelaskan, evakuasi jamaah sakit memang menjadi salah satu prioritas utama bidang kesehatan. Kondisi fisik jamaah akan dilihat. Artinya, ketika kondisi umumnya buruk, maka akan langsung dirujuk ke rumah sakit. 

“Namun, bila kondisi umumnya baik seperti saturasinya baik dan jamaah hanya kelelahan atau dehidrasi atau mabok perjalanan, maka akan dilakukan observasi di poliklinik. Kita siap melakukan pelayanan maksimal kepada jamaah,” kata dia.

34