Home Kesehatan Catat! Ini Skincare Dasar yang Wajib Dipakai untuk Hadapi Paparan Polusi Udara

Catat! Ini Skincare Dasar yang Wajib Dipakai untuk Hadapi Paparan Polusi Udara

Jakarta, Gatra.com - Polusi udara kian menjadi masalah besar yang menghantui warga DKI Jakarta dalam beberapa waktu terakhir. Apalagi, indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta dalam satu pekan ke depan diprediksi akan terus berada pada zona oranye hingga merah.

Dokter Spesialis Kulit Dhelya Widasmara mengatakan, kualitas udara yang buruk juga dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit. Untuk menghadapi paparan polusi tersebut, Dhelya menyarankan masyarakat untuk wajib mengaplikasikan perawatan kulit atau skincare dasar sehari-hari. Apa saja skincare dasar itu?

1. Facial Wash

Kebersihan kulit merupakan salah satu faktor pemicu utama timbulnya jerawat, selain faktor pola makan, hormonal, dan psikologis. Dengan tidak rutin mencuci muka di tengah tingginya paparan polusi udara, maka pori-pori wajah akan lebih mudah tersumbat oleh kotoran, debu, atau bahkan sisa make up yang masih menempel.

"[Dengan begitu], bakteri pun akan mudah tumbuh di wajah sehingga jerawat, komedo dan noda hitam juga lebih mudah datang," ucap Dhelya, dalam media briefing Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pada Jumat (28/7).

2. Tabir Surya (Sunscreen)

"Gunakan tabir surya dengan spektrum luas yang dapat menghalangi sinar UVA dan UVB dan memiliki SPF 15 itu kalau di Eropa, kalau di Indonesia itu (SPF-nya) 30 ya minimal," kata Dhelya.

Selain itu, Wakil Ketua Bidang Media Sosial dan Edukasi Masyarakat Pengurus Besar IDI itu menyarankan untuk terus mengaplikasikan ulang sunscreen setelah melakukan aktivitas yang memicu keringat ataupun berkontak dengan air.

Dhelya mengatakan, waktu ideal untuk mengaplikasikan sunscreen adalah sekitar 30 menit sebelum pergi keluar rumah. Sunscreen pun harus diaplikasikan di seluruh bagian yang berpotensi terpapar sinar matahari secara langsung.

3. Pelembab atau Moisturizer

Pelembab adalah formulasi topikal yang dapat mempertahankan hidrasi kulit dengan mengurangi Transepidermal Water Loss (TEWL) atau penilaian terhadap jumlah air yang menguap dari kulit. Penguapan sejumlah air dari kulit ini berpotensi menyebabkan kekeringan pada kulit.

"Jadi, fungsinya itu dia menutrisi kulit, melindungi kulit dari polusi atau oksidan, mencegah penuaan dini, menjaga kulit tetap sehat dan glowing," katanya.

Dhelya menegaskan, tidak perlu pelembab yang mahal untuk dapat melindungi kulit dari paparan polusi udara. Yang penting, katanya, pelembab itu dapat menjaga kulit agar tetap terlapisi sehingga penguapan air dari kulit dapat terminimalisir.

70