Home Gaya Hidup Tim Ekspedisi akan Buka Jalur Kayak Sport Tourism di Flores

Tim Ekspedisi akan Buka Jalur Kayak Sport Tourism di Flores

Jakarta, Gatra.com –  Tim Ekspedisi Indonesia Wanadri, Perhimpunan Penempuh Rimba, dan Pendaki Gunung bersama Rumah Nusantara akan membuka jalur kayak yang menjadi atraksi sport tourism baru di wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pembukaan jalur kayak baru tersebut merupakan Program Ekspedisi Berkelanjutan Jelajah Dayung Nusantara (JDN). Ekspedisi dilakukan selama dua bulan, mulai pada Agustus hingga September 2023.

Ketua Tim Ekspedisi yang juga merupakan Anggota Tim Segara, Yoppi Rikson, dalam keterangan pers, Kamis (3/8), menyampaikan, tim ekspedisi akan memulai perjalanannya dari ujung barat Pulau Flores, Labuan Bajo hingga ujung timur Pulau Flores di Larantuka.

Ekspedisi ini akan melakukan perhentian di 38 titik pesisir yang dilewati dan merupakan salah satu potensi sport tourism yang bisa dikembangkan untuk menambah alternatif wisata minat khusus di kawasan wisata bahari di Labuan Bajo dan Pulau Flores.

Ia menjelaskan, pelaksanaan ekspedisi ini akan ditandai dengan pengarungan pertama bertajuk “Flores Sea Kayak Expedition”. Awak ekspedisi JDN kali ini berjumlah enam orang pendayung yang disebut Tim Segara dan empat orang tim pendukung, yaitu Tim Nusa yang akan siap siaga di darat.

“Tim Segara akan mendayung mengitari Pulau Flores yang berjarak tempuh 1.045 km, dalam durasi pelaksanaan 45–50 hari di periode Agustus September 2023,” katanya.

Yoppi menyampaikan bahwa keberhasilan dari penyelenggaraan ekspedisi ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak dan semangat kebersamaan untuk membuat kayak laut Indonesia diakui dunia.

“Untuk Dayung Jelajah Nusantara sendiri, kami mencari pulau-pulau di Indonesia dengan panjang lintasan adalah 1.000 km,” ujarnya.

Berdasarkan hasil survei pihaknya di beberapa pulau di Indonesia, lanjut Yoppy, Flores adalah salah satunya. Selain itu, pihaknya memilih Flores untuk memperkuat promosi Flores sebagai salah satu tujuan wisata bahari unggulan di Indonesia.

Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina, mengatakan, pihaknya menyambut ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara–Flores Sea Kayak Expedition.

Ia menyampaikan bahwa potensi sport tourism di kawasan bahari Labuan Bajo pada khususnya dan Flores sangat besar. Labuan Bajo dan Flores sebagai destinasi sport tourism sebenarnya bukan hal baru. Sudah pernah ada Labuan Bajo Maraton yang diadakan IFG pada 2022 lalu, Mountain Walk di Ngada, Tour de Flores, dan Jelajah Timur: Run for Equality. Namun yang menarik saat ini dan merupakan kali pertama adalah Sport Tourism, Kayak Laut.

“Ini menarik sekali karena akhirnya ada tim ekspedisi yang akan menjelajahi laut Flores dengan Kayak Laut. Menarik karena justru anak bangsa sendiri yang akan membuka jalur kayak laut Flores,” katanya.

Selain itu, lanjut Shana, ini juga akan membantu pihaknya menambah titik-titik jalur dalam penyusunan peta bahari Pulau Flores, sehingga wisatawan minat khusus yang nantinya akan ke Pulau Flores sudah punya referensi lebih lengkap lagi untuk jalur kayak laut.

Untuk memaknai kembali identitas Indonesia sebagai negara kepulauan, mengenalkan potensi wisata bahari, serta mengembalikan semangat bahari anak bangsa, ekspedisi ini meliputi 3 area utama. Pertama, untuk menegaskan pada masyarakat dunia bahwa Indonesia merupakan lokasi petualangan tropis terbaik.

Ini akan dimulai dengan menyiarkan keindahan alam di Kawasan pesisir Pulau Flores. Selain keindahan alam, ekspedisi ini juga akan mengamati bagaimana masyarakat di kawasan pesisir menghadapi perubahan global (secara iklim, kesejahteraan, dan pencemaran).

Kedua, ekspedisi ini ingin menegaskan dan mendalami kembali seni mendayung sebagai warisan budaya Nusantara. Ekspedisi ini juga merupakan bukti bagi pegiat aktivitas kayak dunia bahwa Indonesia mulai mendalami kegiatan kayak laut atau kayak jelajah secara profesional.

Ketiga, ekspedisi ini adalah penanda dimulainya ekspedisi berseri DJN yang akan mengelilingi pulau-pulau besar di Indonesia. Ini diharapkan dapat menginspirasi berbagai komunitas kayak laut Indonesia untuk melakukan penjelajahan serupa di berbagai area pesisir Nusantara sepanjang tahun.

Ekspedisi ke depannya juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat dalam kaitannya dengan perekonomian, sosial budaya, dan keberlangsungan lingkungan, terutama mengingat kawasan Labuan Bajo, Flores, merupakan kawasan pariwisata yang dapat mendorong dan menggerakkan pertumbuhan pertumbuhan perekonomian daerah.

Selama proses ekspedisi berjalan, tujuan-tujuan ini akan didukung lewat publikasi berupa berbagai konten di media sosial mulai dari persiapan dan perjalanan ekspedisi, termasuk pengetahuan terkait ilmu penjelajahan pesisir tropis dengan kayak laut atau jelajah.

Selain media sosial, publikasi juga dilakukan melalui penerbitan karya dokumentasi berupa Buku Flores Sea Kayak Expedition; Buku Berkayak di Lautan Tropis/Sea Kayaking on Tropical Waters; pameran foto, dan beberapa kegiatan lain akan menjadi sasaran publikasi dari tim ekspedisi. Mimpi ini tumbuh dari hasil interaksi dengan berbagai komunitas kayak laut Indonesia.

21