Home Regional Unik, Suami Vs Istri Bersaing di Pilkades Ini, Tak Ada Gesekan Antarpendukung

Unik, Suami Vs Istri Bersaing di Pilkades Ini, Tak Ada Gesekan Antarpendukung

Purworejo, Gatra.com – Sebanyak 88 desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, akan melaksanakan Pilkades serentak pada tanggal 6 September mendatang. Yang menarik, ada desa yang Bakal Calon Kades (Balon Kades) merupakan pasangan suami isteri.

Desa tersebut adalah Langenrejo yang berada di Kecamatan Butuh. Ada 9 desa akan melaksanakan Pilkades serentak di kecamatan yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kebumen ini.

Pasangan suami isteri Balon Kades Langenrejo adalah Juminatun (petahana) akan 'melawan' suaminya, Subandi seorang purnawirawan TNI AD. Pasangan ini akan menjadi rival karena tak ada calon lain yang mendaftar ke panitia hingga batas akhir pendaftaran.

"Sampai batas waktu pendaftaran, tidak ada kandidat lain yang mendaftarkan diri menjadi Balon Kades Langenrejo, tidak tahu kenapa. Keuntungan 'melawan' suami dalam Pilkades, suasana desa jadi adem ayem, tidak ada persaingan antarpendukung. Siapa pun yang jadi, sama saja," kata Juminaton saat ditemui di rumahnya, Jumat (4/8/2023).

Hal senada juga disampaikan oleh Subandi, bersaing dengan isteri dalam kontestasi Pilkades tidak ada rugi dan negatifnya.

"Biasa saja berhadapan dengan isteri dalam Pilkades. Saat jalan [silaturahmi] dengan masyarakat memohon doa restu kami juga berdua, tidak ada rasa bersaing," ujar Subandi yang terakhir berdinas di Koramil 06/Butuh, Kodim 0708 Purworejo itu.

"Kalau kelak isteri saya menjabat lagi, ya tidak apa-apa, malah saya dukung. Dulu sewaktu saya masih aktif berdinas, dia saya larang maju Pilkades. Tapi sekarang saya izinkan melanjutkan mengabdi pada warga," katanya.

Tak heran jika banyak warga yang masih menginginkan Juminatun atau juga akrab disapa Menik itu menjadi Kades. Pasalnya, sejak dia menjabat pada tahun 2017 lalu, pembangunan di desa itu maju pesat.

"Sejak jadi Kades, saya ini 'lari cepat' mengejar ketertinggalan pembangunan. Kalau membangun desa hanya mengandalkan dana atau keuangan desa, pasti lama. Saya usaha dengan cara 'minta-minta' dana aspirasi melalui jalur aspirasi anggota dewan, baik DPRD Kabupaten Purworejo, DPRD Jateng atau DPR RI. Pokoknya apa pun saya lakukan agar desa maju," tutur Juminatun.

Saat pertama mengikuti kontestasi tahun 2017 lalu, ia juga pernah dipandang sebelah mata. "Dulu sempat ada yang bilang, perempuan kok jadi lurah [sebutan Kades di desa], perempuan kok ngimami. Saya sampaikan ke orang-orang, yang jadi imam itu bukan Kades, tapi kiai. Tapi kampanye hitam itu saya jadikan cambuk semangat. Alhamdulillah saya yang diberi amanah oleh warga," kata Kades yang menjabat sebagai Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Polosoro Purworejo tersebut.

Dalam prinsipnya, ketika ingin membuat perubahan dan ingin membangun desa, harus menjadi pemimpin (Kades). "Saya ingin mengabdi di desa, ingin membangun. Kalau tidak jadi pemimpin, bagaimana kita bisa mengambil kebijakan. Kalau tak berani jadi Kades ya, keinginan mengubah dan membangun desa hanya angan-angan," ujarnya.

Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Langenrejo, menurut Juminatun, sebanyak 987orang. Kemudian ada yang meninggal dan mutasi (pindah alamat) masih 976 pemilih.

Tahapan Pilkades selanjutnya, tanggal 10 Agustus adalah penetapan bakal calon menjadi Calon Kades (Cakades). Mulai tanggal tersebut, sesuai dengan aturan, Juminatun akan mengambil cuti agar bisa fokus menghadapi Pilkades.

594