Home Ekonomi Bappenas: Potensi Kerugian Ekonomi RI Akibat Perubahan Iklim Tembus Rp544 Triliun

Bappenas: Potensi Kerugian Ekonomi RI Akibat Perubahan Iklim Tembus Rp544 Triliun

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengungkapkan potensi kerugian ekonomi Indonesia yang diakibatkan oleh adanya perubahan iklim diperkirakan mencapai Rp544 triliun.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, potensi tersebut bisa terjadi jika tidak ada intervensi kebijakan (business as usual).

"Diperkirakan dalam kurun 2020 hingga 2024 akibat perubahan iklim akan menyebabkan kerugian ekonomi senilai Rp544 triliun," kata Suharso dalam sambutanya di acara dialog nasional antisipasi dampak perubahan iklim untuk pembangunan Indonesia emas 2045, Senin (21/8).

Menurutnya, potensi kerugian tersebut berasal dari sektor pesisir dan laut senilai Rp408 triliun, Air Rp26 triliun, Pertanian Rp78 triliun dan Kesehatan Rp31 triliun.

"Potensi kejadian terjadi dari kecelakaan kapal dan genangan pantai, penurunan ketersediaan air, penurunan produksi beras, dan peningkatan kasus demam berdarah," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Suharso juga mengungkapkan bahwa, kerugian ekonomi yang diakibatkan dari bencana rara-rata mencapai Rp22,8 triliun per tahun.

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Suharso mengatakan, mengacu pada laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) akan terjadinya kenaikan pemanasan bumi yang diproyeksi mencapai 1,5 derajat dalam satu atau dua dekade mendatang.

Suhu rata-rata di bumi saat ini terus meningkat, suhu permukaan global saat ini sudah mencapai di atas 1,09 derajat kenaikannya dari periode 1850-1900, dan diprediksi akan meningkat karena produksi dari gas rumah kaca ke atmosfer itu berlanjut tanpa henti.

Dari tahun 2019 konsentrasi CO2 di atmosfer merupakan yang tertinggi sejak 2 juta tahun terakhir. Akibat dari hal tersebut kata Suharso, permukaan air laut menjadi meningkat mencapai tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun 1901-1971 yang diakibatkan oleh mencairnya lapisan es di kutub.

Hal tersebut membuat jumlah penduduk yang mengalami kekurangan air akan meningkat menjadi 4,8-5,7 miliar penduduk di tahun 2050 mendatang.

47