Madura, Gatra.com - Helatan perang bintang karapan sapi Piala Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Bangkalan dihadiri ribuan penonton dari berbagai penjuru Nusantara. Lomba balap sapi ikon budaya lokal khas Madura yang digelar di lapangan R.P. M. Noer Bangkalan, Madura, Sabtu (2/9) ini mendapat apresiasi dari Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf.
"Konsep balap sapi unik ini menawarkan petualangan dan keceriaan yang luar biasa. Tiap momentum adegan tidak pernah gagal mengundang decak kagum dan gelak tawa," ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Senin (4/9).
Farid Makruf yang juga putra asli Madura menjelaskan bahwa acara ini memadukan tradisi, adrenalin, dan hiburan. Memberikan eksperimen kesenian yang segar dan autentik kepada para penikmatnya.
"Lomba Karapan Sapi Piala Panglima TNI ini bukan hanya tentang balap sapi. Ini adalah pertunjukan budaya dan tradisi Madura itu sendiri. Dari makanan khas hingga barang kerajinan lokal, dari tarian tradisional hingga pemilihan sapi betina dengan penampilan terindah. Semuanya menjadi bagian integral dari Lomba Karapan Sapi Piala Panglima TNI ini," jelasnya.
Menurutnya, karapan sapi di Bangkalan menjadi destinasi wisata yang ditunggu-tunggu. Baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, ini tidak lepas karena festival tersebut menghadirkan kekayaan budaya lokal yang bisa dinikmati oleh semua generasi.
"Keseruan karapan sapi di Bangkalan sangat terasa. Pertunjukan yang menggabungkan keindahan tradisi dan seru balap sapi ini akan terus bersinar sebagai permata dari Bangkalan, Madura. Ini menunjukkan bahwa budaya lokal Indonesia dapat berdiri sejajar dan bahkan bersinar di kancah internasional," ungkapnya.
"Acara Lomba Karapan Sapi Piala Panglima TNI bukan hanya menjadi hiburan semata namun juga menjadi wadah pelestarian budaya dan kebersamaan antara masyarakat dan pemerintah," tambah Farid Makruf.
Diketahui, Lomba Karapan Sapi Piala Panglima TNI ini dimeriahkan oleh 48 pasang sapi yang terlatih. Karapan sapi di Bangkalan memanjakan mata para penonton dengan adegan-adegan memukau.
Para joki berusia muda. Ada yang berusia 9 tahun sampai 13 tahun. Mereka berhasil memacu sapi-sapinya dengan keterampilan luar biasa.
