Home Kalimantan Pesan Gubernur Sahbirin ke Petani: El Nino Jangan Ditakuti

Pesan Gubernur Sahbirin ke Petani: El Nino Jangan Ditakuti

Banjarmasin, Gatra.com - Warga Desa Sungai Rangas Hambuku, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan merasa gembira atas kunjungan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Selasa (19/9) pagi.

Gubernur mengatakan, datang ke desa tersebut melakukan panen dan penanaman padi sebagai upaya menghadapi El Nino.

Dalam kunjungannya, Sahbirin didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel Syamsir Rahman, Wakil Bupati Banjar, dan jajaran Forkompinda.

Usai melakukan panen padi, Sahbirin menuju lokasi penanaman padi varietas unggul. Dengan piawai Gubernur menanam padi tanpa kikuk sedikitpun. Tangan dan kakinya penuh lumpur.

Kepada para petani, Gubernur menyampaikan, bahwa sumberdaya alam tak terbarukan seperti batubara suatu saat bakal habis. Karena itu, Pemprov Kalsel bersama 13 kabupaten kota di "Bumi Lambung Mangkurat" melakukan transformasi besar era hari, ini dengan menggalakkan sumberdaya alam terbarukan yaitu pertanian, perikanan, perkebunan dan pariwisata.

Baca Juga: El Nino Ancam Pertanian, Irigasi dan Asuransi Pertanian Diharapkan Jadi Solusi

"Kalsel adalah wilayah agraris, jangan sampai tikus mati di lumbung padi," ujarnya menyemangati petani.

Paman Birin, sapaan akrab Sahbirin mengungkapkan, suatu hari, dia merasa ditantang Menteri Pertanian tentang rencana pembangunan pertanian. Apakah siap menyediakan lahan eksisting 100 ribu hektar dalam menghadapi El Nino? 

"Saya tanpa ragu menerima tantangan itu. Karena saya sudah tahu bahwa petani kita bermental pejuang dan tangguh. Sampai saat ini sudah 65 ribu hektar yang siap, sisa 35 ribu akan terpenuhi di Oktober hingga Desember 2023," ujarnya.

Gubernur juga berpesan kepada petani agar jangan takut dengan El Nino. "El Nino jangan ditakuti, takutlah kepada pencipta alam semesta," katanya.

Dia juga menyampaikan kunci keberhasilan sebuah usaha dengan memperhatikan yang disebutnya "Sahabat Empat".

Sahabat empat yang dia maksud adalah. Pertama Si Rahmat. Jangan sampai putus asa dari rahmat Allah. Terus berusaha, bergerak dan jangan malas. "Memanen hari ini asalnya dari menanam. Niat bergerak dari rumah menuju sawah. Niat yang kuat, bergerak berusaha, maka hasilnya kita bisa panen," ujarnya.

Baca Juga: Petani Pati Selatan Ketar-ketir Digulung El Nino

 Yang kedua, Si Sabar. Innallaha Maashobirin. Orang yang sabar adalah kekasih Allah. Kenapa menanam di musim kemarau, karena bunga akan mekar meski kemarau melanda. "Kita panen walau musim kemarau. Kunci kesabaran satu saja, yakni Rasullullah dijadikan sebagai suri tauladan. Sabar adalah rem," pesannya.

Ketiga, Si Sukri. Artinya terus bersyukur atas nikmat yang telah diberikan. Kalau bersyukur, nikmat akan ditambah, bila kufur azab Allah sangat pedih. 

"Meski musim kemarau. Panas manggantang, orang Banjar semangatnya luar biasa. Indonesia merdeka bukan hadiah Jepang dan Belanda, tapi diperjuangkan oleh pejuang kita dengan tetesan air mata dan pengorbanan nyawa. Itulah mental petani kita," katanya.

Yang ke empat adalah Si Atun. Yaitu luruskan niat. Innamal a'malu binniat. Niat menanam padi adalah ibadah dalam rangka bertawakal kepada Allah SWT," pesan Paman Birin.

Sementara itu, Kepala DPKP Kalsel Syamsir Rahman mengatakan, syukuran panen padi dirangkai dengan kegiatan menanam padi, sebagai bagian dari gerakan nasional tanam padi, penanganan dampak El Nino di Kalsel.

“Selain di tempat ini, ada beberapa daerah di Kalsel dilaksanakan Gernas secara serentak. Kalsel adalah provinsi paling cepat di Indonesia dalam melakukan penanaman padi sebagai antisipasi menghadapi El Nino," ujarnya.

80