Home Politik Ganjar Sebut Kedaulatan Pangan dapat Diraih dengan Memastikan Tak Adanya Penyeragaman Bahan Pangan

Ganjar Sebut Kedaulatan Pangan dapat Diraih dengan Memastikan Tak Adanya Penyeragaman Bahan Pangan

Jakarta, Gatra.com - Bakal calon presiden (Bacapres) usungan PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya mengenai isu kedaulatan pangan di Indonesia. Menurutnya, hal itu dapat dilakukan dengan memastikan tidak adanya penyeragaman bahan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Biarkan yang makan papeda, makan papeda. Biarkan yang makan tiwul tetap makan tiwul. Dan yang makan beras juga, makan beras. Karena sorgum pun bisa menjadi sumber pangan. Biarkan," kata Ganjar Pranowo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan, di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/9).

Menurut Ganjar, keberagaman pangan harus menjadi salah satu langkah yang dapat diimplementasikan di masa mendatang. Mengingat, Indonesia memiliki sumber pangan yang bervariasi, yang dipandangnya sebagai sebuah kelebihan yang tidak dimiliki semua negara.

Baca Juga: Sorgum, Mutiara Tersembunyi dari Flores Timur

Ganjar juga mengatakan bahwa keberagaman hasil panen itu dapat berperan dalam memenuhi target kedaulatan pangan, dengan cara memanfaatkan bahan pangan lain untuk menggantikan bahan yang sebelumnya digunakan. Contohnya, pemanfaatan sorgum untuk menggantikan gandum.

Untuk diketahui, Indonesia adalah negara yang kaya akan sorgum. Sementara itu, hingga saat ini Indonesia masih melakukan impor gandum dengan tingkat konsumsi yang tidak sedikit. Bahkan, kebutuhan impor Gandum di Indonesia mencapai 11 juta ton.

Kebutuhan itu pun menjadi terhambat selama meledaknya invasi Rusia ke Ukraina. Pasalnya, 30 persen pemenuhan kebutuhan impor Gandum di Indonesia bergantung pada Rusia dan Ukraina, yang merupakan produsen gandum terbesar dunia. Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan bahwa ada sekira 207 juta ton stok gandum di kedua negara itu yang tidak dapat diekspor akibat perang.

Ganjar pun memandang, keberagaman hasil pangan di Indonesia harus dibarengi dengan pemanfaatan teknologi yang baik demi kepentingan kedaulatan pangan. Ia menilai, Indonesia harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang begitu pesat untuk dapat mengatasi permasalahan pangan dalam negeri.

Baca juga: Sumsel Kembangkan Tanaman Sorgum Jadi Pangan Lokal

"Maka dari itu zaman sudah berubah. Generasi berganti. Dan kita tidak bisa mengharapkan berdikari dari pangan ini tanpa kita melakukan perubahan besar dari sisi teknologi. Dari modifikasi cuaca, sekolah lapang iklim menjadi penting ketika praktik ini bisa kita lakukan," kata Ganjar.

Menurutnya, penting pula untuk memastikan bahwa upaya pemerintah dalam meningkatkan kedaulatan pangan berada dalam satu data. Dengan demikian, Indonesia akan memiliki satu rujukan utama dalam menentukan arah kebijakan, utamanya dalam menentukan politik pangan dalam negeri.

57