Home Ekonomi Backlog Tinggi, Iwan Sunito Kembangkan Dua Proyek Magnet Investor Properti di Sydney

Backlog Tinggi, Iwan Sunito Kembangkan Dua Proyek Magnet Investor Properti di Sydney

Jakarta, Gatra.com– Pendiri dan CEO One Global Capital, Iwan Sunito bahwa backlog perumahan di Australia dipicu oleh banyaknya imigran yang datang ke Australia. Ia mengatakan sebanyak 1 juta imigran datang ke Australia. "Sekitar 1 juta imigran masuk ke Australia," katanya  

Untuk mengatasi krisis perumahan, pemerintah Australia telah berusaha membangun lebih banyak perumahan dengan rencana menciptakan satu juta unit perumahan dalam lima tahun ke depan dengan melibatkan investasi swasta, salah satunya dari dana pensiun, untuk membangun perumahan lebih lanjut.

“Saya melihat saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan kebijakan strategis perusahaan mengingat potensi pasar properti Australia khususnya di Sydney” ujar Iwan Sunito dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (6/11). 

Sebagai informasi, ONE Global Capital adalah sebuah sebuah perusahaan investasi yang bergerak dibidang pengembangan property dan dimiliki sepenuhnya oleh Iwan Sunito. Ia juga merupakan perusahaan yang memegang kendali penuh atas jaringan hotel apartemen terbaik di kota Sydney, SKYE Suites Green Square.

Baca juga: ONE Global Capital Luncurkan Proyek Rp4,5 triliun di Macquarie Park

Dua proyek akan diluncurkan One Global Capital, yakni senilai Rp4,5 triliun di Macquarie Park dan proyek One Chatswood senilai Rp7,5 triliun. “Saya sangat bersemangat untuk bisa segera mengumumkan peluncuran proyek One Global Capital pertama senilai Rp4,5 triliun di Macquarie Park pada awal tahun 2024,” katanya. 

Macquarie Park dikenal sebagai kawasan pelajar dimana terdapat 44.000 siswa yang menempuh Pendidikan di Macquarie University. Selain dikenal sebagai pusat teknologi, Macquarie Park juga merupakan salah satu kawasan medis terbesar di Sydney. 

Dengan jalur  Metro baru yang akan selesai dibangun pada tahun 2024, menghubungkan Macquarie Park dengan kawasan Barangaroo, sehingga waktu tempuh dapat dipangkas menjadi 18 menit.

“Yang membanggakan, kami berhasil mendapatkan DA approval dari dewan kota kota setempat dalam kurun waktu 8 bulan saja, dimana normalnya adalah 12 – 24 bulan untuk bisa mendapatkan persetujuan tersebut.

Baca juga: Segmen Milenial jadi Pasar Sektor Properti

Nah yang kedua, Iwan Sunito menyebut mengenai proyek One Chatswood senilai Rp7,5 triliun. “Kedua, proses permohonan kami untuk proyek One Chatswood juga berjalan dengan baik dan telah diterima oleh dewan kota,” lanjutnya.

Chatswood yang sering disebut adalah Beverly Hills di Pantai utara, merupakan salah satu pusat kota terbesar di suburban utara Sydney, dengan banyaknya acara konser musik dan pertunjukan di kawasan budaya yang dibangun khusus serta beragam seni jalanan publik yang fantastis. 

Ini juga merupakan rumah bagi kuliner Asia yang menakjubkan dan jalanannya yang rindang mengarah ke taman yang rimbun. “Saya cukup beruntung bisa mengakuisisi kedua lokasi ini sekitar 2 tahun yang lalu, pada awal tahun 2022," ujarnya. 

Namun yang lebih membuat Iwan Sunito bersemangat adalah tentang apa yang akan terjadi di masa depan adalah tentang ‘building towards a greener future”. “Kami telah menguji model ini di semua proyek kami di masa lalu dengan membuat taman luas secara horizontal dan vertikal di gedung tempat tinggal kami. Dan kami akan mengembangkannya pada proyek Macquarie Park dan Chatswood,” jelas dia. 

​​​​​​Baca juga: Pemerintah Bakal Bebaskan Biaya PPN Properti dan Biaya Adminitrasi Rumah

Iwan Sunito meyakini bahwa daerah Macquarie dan Chatswood merupakan magnet baru bagi para investor properti dari Asia Pasifik, khususnya pasar Indonesia. “One Global Capital akan terus berfokus dalam pengembangan ekosistem mulai dari produk Build to Sell, Serviced Apartment/Hotel/Hospitality, dan Build to Rent,” ujar dia.

Menurut firma akuntan KPMG, harga hunian di seluruh Australia akan melonjak dalam 18 bulan ke depan. KPMG International Limited adalah jaringan layanan profesional multinasional, dan salah satu dari empat besar organisasi akuntansi, bersama dengan Ernst & Young, Deloitte, dan PwC.

Dalam laporan Residential Property Market Outlook September 2023, Dr Brendan Rynne, Kepala Ekonom KPMG mengatakan ada sejumlah faktor yang diperkirakan akan mendorong kenaikan harga.

Menurut laporan terbarunya, harga hunian akan naik secara nasional sebesar 4,9% selama 9 bulan ke depan dan kemudian melonjak sebesar 9,4%  hingga Juni 2025.

Baca juga:Transformasi Digital Pilar Utama Konsep Kota Cerdas IKN

Harga rumah dan unit akan semakin meningkat pada tahun keuangan berikutnya karena pasokan tempat tinggal terus terbatas, dikarenakan kelangkaan lahan yang tersedia, menurunnya tingkat persetujuan dan aktivitas konstruksi yang lebih lambat atau lebih mahal.

Sementara itu melansir Forbes Advisor, dalam beberapa tahun terakhir, harga perumahan di Australia telah mengalami lonjakan yang signifikan sehingga membuat banyak orang kesulitan untuk membeli rumah pertama mereka. Bahkan dengan suku bunga yang rendah, harga perumahan tetap tinggi.

“Kondisi pasar properti Australia khususnya di Sydney  tahun 2023 sungguh membuat keyakinan kami semakin tinggi dalam menghadapi tahun 2024. Tahun 2023 merupakan tahun yang luar biasa bagi One Global Capital,” jelas Iwan Sunito.

140