Jakarta, Gatra.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi partai politik (Parpol) terbanyak mencalonkan penyandang disabilitas sebagai calon legislatif (Caleg) pada Pemilu 2024.

Plt Ketua Umum (Ketum) PPP, Muhamad Mardiono, dalam keterangan di Jakarta pada Minggu (12/11), menyampaikan, pihaknya mencalonkan sebanyak tiga orang caleg disabilitas.

Ia menyampaikan, untuk memenangkan para caleg DPR RI Jakarta, pihaknya memberikan pembekalan pada akhir pekan ini di Jakarta. Pembekalan ini juga untuk mengantarkan target pemenangan yang sudah dicanangkan.

“Caleg DPR RI ini diberikan pembekalan, dalam upaya target pemenangan yang dicanangkan DPP PPP, yaitu 11 juta suara, 50 kursi DPR RI, dan 2.000 kursi nasional,” ujar Mardiono.

Pencalonan caleg disabilitas ini untuk memberikan peluang bagi kaum disabilitas dalam pelaksanaan demokrasi. Salah satunya lewat pencalonan legislatif atau DPR RI.

Salah satu caleg disabilitas PPP adalah Sikdam Hasyim Gayo yang merupakan calon legislatif (Caleg) PPP Dapil II Aceh. Dia merupakan seorang tuna netra termotivasi menjadi wakil rakyat dari partai yang telah berusia 50 tahun ini untuk memperjuangkan kaum disabilitas.

“Di Indonesia ada sekitar 22 juta penyandang disabilitas tuna netra, tuna rungu, dan lainnya. Mayoritas dari mereka masih terdiskriminasi untuk mendapatkan pendidikan yang baik, pekerjaan layak, akses, dan lain-lain. Itu alasan saya ingin memperjuangkan mereka lewat PPP,” ujar Sikdam.

Ia mengatakan, yakin berjuang bersama PPP karena partainya memiliki enam prinsip perjuangan dan salah satunya prinsip persamaan. Menurutnya, prinsip persamaan mencerminkan setara dan terbuka bagi siapa saja termasuk kaum difabel.

“Prinsip PPP adalah persamaan, bagi saya inklusif artinya terbuka. PPP salah satu partai paling ramah disabilitasnya di Indonesia dan terbukti pada Pemilu 2024 yang terbanyak mencalonkan PPP,” ungkapnya.

Sikdam mengatakan, percaya bisa bersatu dengan PPP untuk menjemput kemenangan, baik untuk partai, diri sendiri, dan bagi penyandang disabilitas Indonesia.

Sikdam memiliki segudang prestasi. Walaupun saat ini merupakan penyandang disabilitas, Sikdam telah lulus pendidikan hingga S2. Ia sering menjadi pembicara pada forum berskala nasional maupun internasional, mengurus lembaga swadaya, mengajar, hingga berkesempatan bertemu langsung dengan keluarga Kerajaan Inggris.

Sikdam juga mendapatkan penghargaan International Award for Young People dari Pangeran Philip tahun 2014. Dia menjadi penyandang disabilitas pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut.