Home Gaya Hidup Sambut Hari Gizi Nasional: Tokopedia dan Dokter Gizi Kupas Tuntas Lima Fakta dan Mitos Makan Sehat

Sambut Hari Gizi Nasional: Tokopedia dan Dokter Gizi Kupas Tuntas Lima Fakta dan Mitos Makan Sehat

Jakarta, Gatra.com- Pola makan yang sehat mencakup semua unsur gizi yang seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Di sisi lain, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, apabila seseorang mengonsumsi makanan yang melebihi kebutuhan tubuhnya, akan berisiko pada timbulnya penyakit, seperti jantung koroner, diabetes mellitus, hipertensi, arthritis, batu empedu, dan penyakit lainnya.

Menyambut Hari Gizi Nasional pada 25 Januari, Tokopedia bersama Ahli Gizi, dr. Putri Sakti Dwi Permanasari, Sp.GK, mengupas fakta dan mitos seputar makan sehat dan bergizi serta penerapan pola hidup yang lebih sehat.

Dia mengungkapkan, gizi seimbang menjadi hal paling penting dalam menerapkan gaya hidup sehat. Misalnya, selain karbohidrat sebagai sumber energi utama, tubuh juga membutuhkan sumber zat pembangun dan pengatur lainnya yang bisa didapat dari protein nabati dan hewani.

"Keduanya juga mengandung lemak yang penting bagi tubuh asalkan dikonsumsi sesuai kebutuhan,” ungkap dr Putri dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (23/1).

Baca juga: MPKU Muhammadiyah Sukabumi Laksanakan Seminar Inovasi untuk Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting

Nah apa saja fakta dan mitos makanan sehat. Berikut Tokopedia dan Dokter Gizi Bagikan Lima Fakta dan Mitos Makan Sehat.

1. Mitos: Makan malam akan membuat berat badan naik

“Faktanya, makan malam tidak akan membuat berat badan naik jika jumlah kalori yang dikonsumsi dalam sehari tetap sesuai kebutuhan kalori per orang dan membatasi konsumsi manis dan berlemak. Seseorang yang sedang menurunkan berat badan disarankan untuk makan malam 2-3 jam sebelum waktu tidur, untuk menghindari risiko asam lambung naik,” jelas dr. Putri.

Ketika lapar saat malam hari, disarankan makan buah-buahan seperti blueberry yang mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tulang. Seperti kalsium, zat besi, magnesium, hingga fosfor atau pisang yang merupakan sumber potasium, vitamin C hingga antioksidan.

"Hindari camilan seperti makanan olahan atau yang digoreng dengan minyak berlebih,” saran dr. Putri. Baca juga: Entas Stunting, Pemerintah Percepat Ketersediaan Air Bersih

2. Fakta: Mindful eating lebih baik dibanding porsi makan

“Mengurangi porsi makan berlebihan hingga menghindari makanan tertentu demi menurunkan berat badan justru tidak baik. Lebih baik menerapkan mindful eating karena tidak ada makanan yang terlalu baik maupun jahat," kata dr Putri.

Mindful didasarkan pada kesadaran penuh seseorang saat makan. "Misalnya, memperhatikan apa saja yang dimakan, besarnya porsi makanan, mengetahui kapan saat lapar dan saat kenyang,” jelas dr. Putri.

Masyarakat bisa ikut anjuran Kementerian Kesehatan RI dengan membagi piring menjadi tiga bagian. Yaitu ½ isi piring diisi oleh sayuran dan buah, ⅓ isi piring diisi oleh protein hewani (ikan, ayam, daging atau telur) sebanyak 75 gram dan protein nabati (tempe, tahu atau kacang-kacangan) sebanyak 100 gram, serta ⅔ atau 150 gram lainnya diisi oleh sumber karbohidrat seperti beras, kentang atau jagung.

Baca juga: Beda dari Prabowo-Gibran, Ganjar Sebut Ikan dan Telur Cocok untuk Cegah Stunting

3. Mitos: Ikuti pola makan sehat yang lagi trending di media sosial

“Diet yang tepat adalah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, bukan berdasarkan testimonial atau yang sedang trending di media sosial. Sebelum menjalankan diet, dianjurkan untuk konsultasi ke dokter gizi atau ahli gizi terlebih dahulu,” jelas dr. Putri.

Dokter gizi atau ahli gizi dapat mengatur pola diet berdasarkan kondisi tubuh pasien agar kebutuhan makronutrien dan mikronutrien seperti vitamin mineralnya tetap bisa terpenuhi. Mengingat diet tidak boleh trial and error.

"Selain menerapkan diet sehat yang telah dianjurkan oleh dokter gizi atau ahli gizi, penting sekali untuk melengkapi gaya hidup sehat dengan berolahraga,” tegas dr. Putri.

4. Fakta: Olahraga tetap penting untuk mengurangi berat badan

Manfaat utama dari berolahraga adalah menjaga kesehatan tubuh dari penyakit. “Selain pola makan yang sehat dan bergizi, lakukan pula olahraga secara rutin, minimal 150 menit setiap minggu dengan intensitas sedang. World Health Organization (WHO) merekomendasikan berolahraga selama 150 menit tiap minggu olahraga untuk menguatkan massa otot,” ucap dr. Putri.

​​​​​​Baca juga: Program Susu Gratis Turunkan Hampir 50 Persen Angka Stunting di Hulosobo

Untuk itu, pilihlah jenis olahraga kardio intensitas sedang yang seimbang, seperti jalan cepat, renang, atau jogging. "Untuk penguatan otot, lakukan olahraga seperti push up, plank, sit up,” jelas dr.Putri.

5. Mitos: Boleh makan apa saja saat ‘jendela makan’ ketika jalani intermittent fasting

Faktanya, jendela makan saat intermittent fasting adalah waktu untuk memenuhi segala kebutuhan tubuh secara seimbang. Dr. Putri menegaskan ‘bukan bisa makan apa saja’ tetapi pemenuhan asupan karbohidrat, protein dan lemak serta vitamin mineral dengan komposisi secara seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh pada waktu ‘jendela makan’.

“Jangan lupa konsultasi dengan dokter gizi atau ahli gizi agar intermittent fasting bisa berjalan dengan optimal. Tujuan dari intermittent fasting adalah mengurangi massa lemak tubuh, bukan menurunkan berat badan saja. Jika massa otot ikut menurun, maka akan menyebabkan seseorang jadi mudah sakit, mudah lelah, rambut rontok, sehingga efek produktivitas menurun,” ujar dr. Putri.

Sebetulnya yang dibutuhkan bukan hanya penurunan berat badan, tetapi juga penurunan massa lemak sehingga penting untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi. "Pastikan memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan setiap individu,” papar dr. Putri.

Baca juga: Indofood Luncurkan Platform Learning Center bagi Para Nakes dan Kader Posyandu

Sementara itu, Category Development Senior Lead Tokopedia, Revie Jefta Akhwilla mengatakan bahwa menyambut Hari Gizi Nasional, Tokopedia terus mendukung masyarakat menerapkan pola makan sehat dan bergizi melalui berbagai inisiatif.

"Salah satunya adalah dengan menghadirkan Tokopedia NYAM!, dimana tersedia berbagai pilihan makanan dan minuman, termasuk makanan sehat, dari pelaku usaha lokal di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Masyarakat juga bisa memanfaatkan Tokopedia NOW! Untuk mendapatkan bahan-bahan makanan yang sehat. "Mulai dari sayur, buah, daging dan masih banyak lagi, dengan pengiriman yang lebih cepat hingga 2 jam setelah pembayaran,” tambah Revie.

Demikian halnya dengan penjualan buah-buahan terus laris manis di Tokopedia. Misalnya, jumlah transaksi buah blueberry naik hampir 3 kali lipat sepanjang tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 (data periode Januari-September 2023 dibandingkan Januari-September 2022). Sedangkan penjualan pisang di Tokopedia naik lebih dari 2 kali lipat.

Baca juga: Siapkan Rp4,5 Miliar, CIMB Niaga Gandeng UNICEF Atasi Gizi Buruk untuk Cegah Stunting

Menurut data internal Tokopedia, penjualan produk daging sapi lewat Tokopedia juga meningkat hampir 2 kali lipat sepanjang tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 (data periode Januari-September 2023 dibandingkan Januari-September 2022). "Di sisi lain, penjualan produk daging ayam di Tokopedia naik hampir 1,5 kali lipat di periode yang sama,” jelas Revie.

Selama semester I 2023 lalu, kategori Olahraga dan Hobi menjadi salah satu kategori produk yang paling dicari masyarakat melalui Tokopedia. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan saat pascapandemi, animo masyarakat untuk berolahraga cenderung masih tinggi.

"Demi mempermudah masyarakat mendapatkan peralatan olahraga untuk menunjang hidup yang lebih sehat, Tokopedia memiliki kampanye Tokopedia Sports dengan diskon hingga 75%,” tutur Revie.

70