Home Politik Hasto Buka Suara Soal Ganjar Pernah Usul Mahfud Mundur Sebagai Menko Polhukam

Hasto Buka Suara Soal Ganjar Pernah Usul Mahfud Mundur Sebagai Menko Polhukam

Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo yang pernah mengusulkan agar Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD mundur dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hasto mengatakan, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pernah berpesan kalau stabilitas pemerintahan sangat penting dan di atas kepentingan lainnya. Ia berharap menteri-menteri kader PDIP memahami hal ini.

“Jadi, meskipun ada yang pernah mengatakan kami (menteri dari PDIP) sudah siap angkat koper, tapi buat ibu (Megawati) kan stabilitas pemerintahan itu kan sangat penting,” ucap Hasto Kristiyanto saat menemui wartawan di sela peringatan hari ulang tahun ke-77 Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Selasa (23/1).

Hasto mengatakan, Pemilu bukanlah hal yang baru. Setiap lima tahun, pesta demokrasi ini diadakan dan yang perlu dikedepankan adalah bagaimana meningkatkan kualitas Pemilu. Hasto menegaskan, menteri seharusnya tetap fokus pada tugas mereka, bukan ke ajang yang selalu diikuti partai ini.

“Menteri bertanggung jawab kepada rakyat pada bangsa dan negara sebagai pembantu Presiden, kepentingan rakyat akan diutamakan,” tegas Hasto.

Ia mengatakan, mundurnya para menteri karena urusan politik dapat menyebabkan guncangan politik, seperti yang terjadi di tahun 1998. Saat itu, 14 menteri di bawah pemerintahan Presiden Soeharto mundur dan tak lama, presiden pun turun tahta

Hasto mengkhawatirkan, jika hal ini terjadi di masa Presiden Jokowi, akan ada pihak ketiga yang memanfaatkan guncangan politik.

Ia kembali menegaskan, PDIP lebih mementingkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Bukan ambisi perorangan.

"Kalau ambisi kekuasaan gampang. Dengan diperpanjang masa jabatan presiden, PDIP akan mendapatkan manfaat. Tetapi, yang dilakukan (PDIP) kan menjaga konstitusi, menjaga demokrasi, menjaga kedaulatan rakyat,” kata Hasto lagi.

Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini menegaskan, pelajaran terbaik dalam politik adalah setia pada konstitusi yang telah disepakati bersama. Hasto pun memberikan peringatan kepada pihak-pihak yang berusaha merusak konstitusi.

“Pelajaran terbaik bahwa di dalam politik itu harus setia pada ajaran konstitusi yang telah disepakati bersama. Jangan manipulasi konstitusi apalagi manipulasi hukum,” tutup Hasto.

42