Home Nasional Pakar Sebut Pencegahan Hoax Jadi Kunci Pemilu Damai Di Media Sosial

Pakar Sebut Pencegahan Hoax Jadi Kunci Pemilu Damai Di Media Sosial

Jakarta, Gatra.com - Penciptaan suasana damai di media sosial merupakan upaya yang terus didorong pada Pemilu 2024 ini. Salah satu upaya yang didorong adalah dengan mencegah terjadinya distribusi informasi hoax atau berita-berita bohong di ruang digital.

Pegiat media sosial, Musliadi mengatakan, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan dalam mencegah atau mengatasi terjadinya penyebaran berita bohong ditengah pemilu. Pertama adalah evaluasi. Proses ini dilakukan ketika informasi yang didapat masyarakat telah melalui verifikasi.

Setelah mendata informasi politik yang sudah akurat dan bukan berupa hoaks politik, sebaiknya masyarakat mampu menahan keinginan untuk berbagi informasi kepada pengguna media sosial lainnya.

“Karena tidak semua informasi yang akurat akan bermanfaat bagi orang lain,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (29/1).

Hal kedua yang perlu dilakukan adalah distribusi. Menurutnya, bertindak cerdas dalam bermedia sosial ditunjukkan melalui kemampuan mendistribusikan informasi. Masyarakat boleh mendukung calon yang didukung, namun kehati-hatian kepada pihak lain harus ditunjukkan.

“Sebab apa pun yang sudah disebarkan dan terpublikasi melalui akun media sosial akan terdokumentasi dan berdampak di masa depan,” tutur Musliadi.

Berikutnya tahapan produksi, selain menjadi pembaca cerdas, masyarakat juga dituntut menjadi pembuat konten yang cerdas. Dalam pertarungan informasi politik yang ada saat ini, masyarakat dituntut tidak hanya menjadi pembaca yang cerdas.

“Namun harus bisa menjadi pembuat konten informasi guna melawan dan mengatasi informasi hoaks politik yang beredar dalam dunia digital,” ajak musliadi.

Kemudian tahapan partisipasi, masyarakat harus mampu menjadi bagian dari pemberantasan hoaks. Berpartisipasi dalam literasi digital hoaks politik berarti menyampaikan pengetahuan kritis tentang bahaya hoaks politik kepada orang lain.

“Seperti yang sedang kita lakukan saat ini, kalian juga dapat menyampaikan pengetahuan berdasarkan menyebarkan fakta riil tentang kondisi riil untuk melawanh oaks politik,” ungkapnya.

Terakhir tahapan kolaborasi, Hoaks politik akan semakin sulit dilawan jika tidak ada tindakan kolektif untuk bersama-sama bergerak menghentikan penyebarannya.

“Tindakan kolektif ini tentu saja bermula dari partisipasi aktif setiap individu dalam upaya untuk tidak meneruskan pesan hoaks politik dan ikut melaporkannya,” pungkasnya.

31