Home Pendidikan Pameran Inovasi Vokasi Tarik Minat Dunia Usaha dan Industri

Pameran Inovasi Vokasi Tarik Minat Dunia Usaha dan Industri

Jakarta, Gatra.com - Kemendikbudristek menggelar pameran produk inovasi satuan pendidikan vokasi di kegiatan Business Matching Tahap VII Tahun 2024 yang berlangsung di Denpasar, Bali. sekitar 182 stan yang turut dalam pameran bertema “Kemandirian Produk Dalam Negeri Menuju Indonesia Emas”.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, ajang pameran ini juga berupaya untuk memastikan relevansi lulusan vokasi untuk menjawab dan memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk dunia usaha dan dunia industri. Kiki juga menambahkan bahwa dampak kegiatan sangat positif.

“Saat ini anak-anak vokasi bukan hanya belajar membuat dan melakukan praktik. Namun, mereka juga sudah memperhatikan bahwa kalau mereka memproduksi sesuatu ada kepentingan pelanggan yang harus dipikirkan,” kata Kiki dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3).

Dengan kesadaran tersebut, maka dampak positif tersebut juga dirasakan oleh perguruan tinggi. Kiki mengatakan, di level perguruan tinggi, riset yang nantinya dilakukan akan semakin maju dan berkualitas.

Selanjutnya, Kiki berharap produksi vokasi terus berkembang, memproduksi karya secara massal, dipasarkan ke pasar industri, dan dipakai oleh masyarakat Indonesia.

“Kami diberi arahan oleh Menko Luhut agar ayo buat produksi yang lebih baik lagi, menyiapkan hasil inovasi ini agar dapat dipakai oleh masyarakat dengan tetap menjaga kualitas serta mematuhi perizinan yang ada,” ucap Kiki.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menyampaikan bahwa Pameran Business Matching Tahap VII Tahun 2024 menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dalam mewujudkan kemandirian bangsa.

Keberhasilan gerakan tersebut diyakini dapat mendorong perkembangan industri dalam negeri, peningkatan lapangan kerja baru, penyerapan tenaga kerja, dan berbagai multiplier effect lainnya yang akan memperkuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Pengembangan produk dalam negeri yang dilakukan oleh satuan pendidikan terutama SMK untuk menjadi produk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi, serta meningkatkan pengembangan produk dalam negeri yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi untuk menjadi produk substitusi impor,” ucap Suharti.

35