Home Olahraga Lawan Stereotip, Petinju Tiongkok Jadi ’Queen of the Ring’

Lawan Stereotip, Petinju Tiongkok Jadi ’Queen of the Ring’

 

Taipei, Gatra.com - Huang Wensi menyipitkan mata dan mengayunkan tinjunya ke arah lawan yang sudah berduel dengannya selama tujuh ronde. Dengan cepat, Huang memberikan serangkaian pukulan tajam sebelum wasit akhirnya memisahkan keduanya.

“Aku berhasil, putraku!” teriak perempuan berusia 29 tahun di atas gelanggang tinju di depan saingannya, Jarusiri Rongmuang dari Thailand. Dari pertandingan itu, Huang berhasil merebut sabuk emas Kejuaraan Asia Female Continental Super Flyweight di Taipei, Taiwan.

Dengan rambut gimbal, Huang adalah salah satu dari kelompok kecil perempuan di China yang mengejar karir sebagai tinju profesional. Sebagai perempuan dan seorang ibu, ia menikmati tinju meskipun stereotip tradisional di negara itu menganggap wanita tidak akan mampu melakukannya.

"Seorang perempuan tidak hanya sebatas menjadi istri atau ibu di rumah. Aku hidup untuk diriku sendiri dan untuk keluarga. Ini membuat aku benar-benar bahagia," kata Huang, Selasa (2/4).

Lahir di kota kecil Guangdong, Provinsi Selatan China, Huang mulai belajar tinju pada 2002 setelah seorang pelatih melihat potensinya di sekolah. Dia bergabung dengan tim provinsi tiga tahun kemudian, tetapi pensiun pada 2011 karena cedera.

Tahun 2015, Huang bertemu dengan pria yang sekarang menjadi suaminya. Setahun kemudian, putranya lahir. Tetapi setelah kelahiran sang buah hati, dia malah menderita depresi berat, bahkan hingga ada dorongan untuk bunuh diri.

Depresi itu justru memacunya untuk kembali ke ring pertandingan sebagai petinju profesional. Ia menghabiskan beberapa tahun latihan yang melelahkan untuk mendapatkan kembali fisik dan kekuatannya. Kini ia bisa ‘melawan’ stereotip bahwa perempuan itu lemah.

Selain sebagai petinju, Huang juga bekerja sebagai guru di kota pantai Zhejiang.

 


Reporter: TFA/Reuters
Editor: Putri Kartika Utami

161

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR