Home Kesehatan Kanker Darah Efektif Diterapi dengan Donor Sel Punca

Kanker Darah Efektif Diterapi dengan Donor Sel Punca

Sleman, Gatra.com - Dengan diagnosis dan terapi yang tepat dan lengkap, kanker daerah dapat disembuhkan dengan peluang 60-70 persen. Transplantasi sumsum tulang yang bersifat allogenic, yakni transplantasi sel punca dari donor, menjadi terapi paling efektif.

Hal itu diungkapkan dokter dan pakar hematologi Colin Phipps Diong dari Parkway Cancer Center (PCC), institusi perawatan kanker yang berpusat di Singapura, dalam diskusi ‘Kanker Darah Dapat Diobati, Bagaimana Mendeteksi dan Mengobati’ di Hotel JW Marriott, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (25/4).

Colin mengistilahkan penyakit ini menyerang pabrik darah di tubuh manusia. Akibatnya sel darah merah turun. "Saat darah merah turun, muncul gejala-gejala seperti lebam-lebam pada kulit, stamina turun, pucat, pening, dan sesak nafas," jelas Colin. 

Salah satu penderita kanker darah yang mengalami gejala lebam-lebam adalah putri penyanyi Denada. Adapun kasus terbaru kanker darah dialami istri presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono. 

“Kesehatan Ibu Ani menurun tak lama setelah ia didiagnosis menderita kanker darah meskipun tidak ada riwayat dalam keluarganya yang menderita kanker,” kata Colin.

Menurutnya, kanker darah memang bisa dialami tanpa gejala apa pun dan tanpa riwayat kanker di keluarga. Namun kemungkinan dan resiko seseorang mengidap kanker jika ada riwayat kanker di keluarga memang akan lebih tinggi.

Survei Global Cancer Observatory pada 2018 menunjukkan kanker darah menempati urutan kesembilan sebagai kasus kanker terbesar di Indonesia. Leukemia menjadi kanker cair dalam darah dan menyerang 1.213 orang. Sekitar 40 persen penderitanya adalah anak-anak.

Merujuk data Kementerian Kesehatan pada 2018, prevalensi kanker di Indonesia 1,4 persen dengan 347.792 pasien.  Kondisi ini menempatkan Indonesia di urutan kedelapan di Asia Tenggara dan ke-23 di Asia untuk kejadian kanker.

Kanker menempati urutan keenam penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Adapaun prevalensi kanker di DIY juga tergolong tinggi, yaitu 4,1 persen dengan 14.596 pasien.

Colin menjelaskan saat ini pengobatan paling efektif untuk pasien kanker darah adalah transplantasi sumsum tulang. Melalui teknologi tranplantasi sel punca, sel induk dapat diambil dari diri sendiri (autologos) atau berasal dari orang lain sebagai donor (allogenic). 

Dalam kasus Ani Yudhoyono, adiknya, Pramono Edhie Wibowo, berperan sebagai donor untuk transplantasi tersebut. Kemungkinan cocok tidaknya sumsum tulang dari donor dengan pasien sekitar 45 persen.

Colin mengingatkan, terapi kanker darah harus diawali dengan diagnosis yang tepat dan lengkap. Diagnosis ini menentukan langkah-langkah terapi selanjutnya.

Sebelum transplantasi misalnya, pasien harus menjalani tes radiasi dan kemoterapi 2-3 kali. "Tingkat kesembuhan kanker darah setelah tranplantasi ini 60-70 persen," ujarnya. 

Pakar nutrisi PCC Fahma Sunarja mengingatkan untuk terus menjaga gaya hidup sehat, terutama mengonsumsi makanan sehat, demi meminimalkan resiko kanker. Jenis bahan tambahan dan pengolahan makanan harus dicermati. 

"Meski belum ada hubungan langsung antara makanan dan kanker, kita bisa mengantisipasinya," ujar Fahma. 

 

1253