Home Gaya Hidup One Day Tour, Tren Wisata Baru Dampak Tol Trans Jawa

One Day Tour, Tren Wisata Baru Dampak Tol Trans Jawa

Solo, Gatra.com – Hadirnya tol Trans Jawa yang sudah beroperasi penuh membuat karakter wisatawan di Kota Solo berubah. Kini lebih banyak wisatawan baru dengan sistem one day tour atau wisata sehari di Solo.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Surakarta Pri Siswanto. Dia mengatakan tol trans Jawa membuat perjalanan wisatawan lebih cepat dan mudah.

”Sehingga lebih banyak wisatawan yang punya permintaan khusus untuk one day tour di Solo. Untuk itu, agen wisata biasanya menyediakan mobil dan driver, juga memberikan opsi-opsi destinasi wisata yang dapat dikunjungi wisatawan dalam sehari," ujar Pri saat ditemui di Solo Kamis (16/5).

Paket wisata yang ditawarkan biasanya dua tujuan di Solo Raya, yakni Solo dan Karanganyar. Solo lebih banyak didominasi wisata kuliner dan belanja. Karanganyar menyajikan wisata alam. Namun kini ada pula destinasi baru yang diminati oleh wisatawan.

”Salah satunya yakni De Tjolomadoe yang terletak di Karanganyar dan kawasan mata air di Ponggok Klaten,” ujarnya.

Munculnya tren liburan baru ini dikhawatirkan berpengaruh pada okupansi hotel. Untuk itu, Asita mengembangkan paket wisata yang lebih inovatif. Tujuannya agar wisatawan lebih lama berada di Solo dan menginap.

Ketua Bidang Humas dan Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo Sistho A Sreshtho menampik turunnya okupansi hotel di Solo. Pasalnya saat ini lebih banyak wisatawan melirik Solo setelah aktifnya tol Trans Jawa.

”Sebab tol ini memberikan alternatif bagi wisatawan untuk liburan di Solo, terutama dari wilayah Jawa timur,” ucapnya.

Menurut dia, hal itu terbukti dari keterisian hotel yang naik dibandingkan tahun lalu. Dalam empat bulan ini, tingkat keterisian mencapai 59 persen. Padahal di periode sama tahun lalu okupansi hotel 54 persen.

”Padahal selama empat bulan ini tergolong masa low season,” ucap dia mengacu masa rendah kunjungan.

Pada Ramadan kali ini, animo tamu juga lebih positif. Banyak hotel menerima tamu lebih banyak di pertengahan Ramadan. Padahal tahun lalu pengunjung  memenuhi hotel pada H-3 Lebaran.

”Untuk beberapa hotel kami pantau bahkan tingkat keterisiannya hingga 80 persen di awal Ramadan,” ujarnya.

 

 

599