Jakarta, Gatra.com - Politik dunia akhir-akhir ini memanas, terlebih lagi hubungan antara Iran dan Amerika Serikat (AS). Meskipun begitu, soalan mengenai ini tidak dibahas dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang pada Mei ini dipimpin oleh Indonesia.

"Menjelang seminggu terakhir di DK PBB ini kami tidak memiliki agenda untuk membahas mengenai hubungan Iran dan AS," ucap Koordinator Harian Satgas DK PBB Kemlu RI, Hari Prabowo ketika ditemui di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Jumat (24/5).

Hari menjelaskan, walaupun intensitas hubungan antara dua negara pemegang senjata nuklir ini sedang memanas, pembahasan mengenai pendinginan hubungan antara AS dan Iran belum ada usulannya di DK PBB. Pasalnya, pembahasan di sidang DK PBB bisa naik jika ada permintaan dari anggota-anggota tetapnya.

Baca Juga: Pengamat PBB : Resiko Perang Nuklir Sekarang Tertinggi Sejak Perang Dunia II

"Selama ini belum ada negara di DK PBB yang mengusulkan untuk membahas hal tersebut. Artinya permasalahan itu masih dalam ruang lingkup bilateral antara AS dan Iran," tambah Hari.

Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa secara bilateral ada negara-negara yang berusaha mempersuasi AS dan Iran untuk meredakan ketegangan. Indonesia sendiri, kata Hari, memiliki hubungan yang kuat dengan AS, sehingga banyak kemungkinannya dialog antar kedua negara mengenai permasalahan-permasalahan intim dibahas.