Home Milenial Penerima Darmasiswa Diharap Menjadi Soft Diplomator bagi Indonesia

Penerima Darmasiswa Diharap Menjadi Soft Diplomator bagi Indonesia

Solo, Gatra.com – Darmasiswa menjadi program unggulan yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia bagi orang luar negeri yang berminat belajar kebudayaan Indonesia. Program ini sekaligus menjadi soft diplomasi untuk mengenalkan budaya Indonesia di kancah Internasional.

Ketua Tim Pembekalan Darmasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Wasi Bantolo menuturkan tahun ini ada 7.851 peserta Darmasiswa dari 121 negara sahabat yang mengikuti program Darmasiswa ini. Selama 10 bulan mereka sudah mengikuti program pendidikan budaya dan bahasa Indonesia dan disebar di 70 perguruan tinggi di nusantara.

”Dalam akhir masa tinggal mereka di Indonesia ini, mereka akan memberikan salam perpisahan dengan menyajikan pertunjukan. Sekaligus ini menjadi pembekalan sebelum kepulangan mereka ke negara masing-masing. Tujuannya mereka dapat mengenalkan Indonesia ke negaranya,” ucapnya dalam Jumpa Pers Pembekalan Kepulangan Darmasiswa Scholarship yang dilaksanakan di Lorin Hotel Kamis (13/6).

Program ini diharapkan bisa menjadi ajang soft diplomasi Indonesia di kancah internasional. Terbukti saat ini selalu ada mahasiswa yang kembali untuk belajar mengenai kebudayaan Indonesia. Sebab mahasiswa yang sudah selesai menempuh program dan kembali ke negaranya bertugas mengenalkan Indonesia.

Baca juga: Pembahasan Venezuela di DK PBB Bukti Kesuksesan Diplomasi Indonesia

”Saat ini program Darmasiswa sudah merambah ke berbagai negara. Bahkan rerata setiap tahun, di ISI Surakarta ada dua orang yang kembali menempuh pendidikan Strata 1 usai mereka menyelesaikan pendidikan melalui program Darmasiswa,” ucapnya.

Bahkan awalnya penerima Darmasiswa mayoritas berasal benua Amerika saja. khususnya Amerika Serikat yang memang jejaring budayanya dengan Indonesia kuat. Saat ini sudah banyak mahasiswa dari berbagai negara . Selama tiga tahun terakhir, negara-negara di Eropa Timur tidak pernah absen menjadi penerima Darmasiswa.

”Bahkan tahun ini ada salah satu penerima beasiswa dari Nevis Island, salah satu negara di kepulauan Karibia yang belajar di ISI,” ucapnya.

Sementara itu dalam perpisahan ini, mahasiswa yang sudah belajar budaya dan bahasa Indonesia akan menampilkan hasil pembelajarannya selama 10 bulan di Indonesia. Art Director Pembekalan Kepulangan, Wahyu Novianto mengatakan acara Pembekalan Kepulangan ini dilaksanakan (17-19/6) mendatang. Pertunjukan melibatkan 70 perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam program Darmasiswa ini.

Baca juga: Kemlu: Indonesia Sukses Bawa Nilai Budaya di DK PBB

Dalam pertunjukan ini akan melibatkan 443 peserta dari 82 negara. Pertunjukan dilaksanakan di tiga lokasi, Balaikota Surakarta, Mangkunegaran dan ISI Surakarta. ”Pertunjukan ini memang kolaborasi antara ISI Yogyakarta dan ISI Surakarta. spesialnya dalam dua hari mereka mengenakan pakaian berbeda-beda. Hari pertama mereka mengenakan pakaian adat dari daerah dimana dia menempuh pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia, hari kedua mereka mengenakan pakaian adat negaranya,” ucapnya.

Salah seorang penerima Darmasiswa Zsuzsa dari Hongaria mengatakan dirinya senang belajar kebudayaan Jawa yang kompleks dan indah. Dalam sepuluh bulan dirinya belajar kebudayaan Indonesia, Zsuzsa sudah bisa nyinden.

”Di negara asal, saya merupakan aktor dan pemain boneka tanam. Saya senang mengenal budaya Indonesia dan akan menceritakan pada teman-teman saya disana. Harapannya saya bisa kembali lagi ke Indonesia,” ucapnya.

325