Jakarta, Gatra.com - Kuasa Hukum Kivlan, Muhammad Yuntri menyebut Mayjen (Purn) Kivlan Zen disebut mengaku mendapatkan dana dari tersangka dugaan rencana pembunuhan tokoh nasional, Habil Marati. Namun uang itu digunakan untuk kegiatan aksi peringatan Supersemar dan antikomunis.

"Mengakui, tapi tidak sesuai informasi, hanya untuk demo dan tidak ada kaitan untum pembelian senjata tidak ada sama sekali," kata kuasa hukum Kivlan, Muhammad Yuntri di Polda Metro Jaya hari ini, Senin (17/6).

Yuntri menambahkan nominal yang diterima oleh Kivlan dari Habil Marati ada sebesar SGD4.000 yang digunakan untuk aksi peringatan Supersemar di Monas. Sedangkan ada lagi aliran dana senilai Rp50 juta yang digunakan keliling daerah untuk gerakan antikomunis.

Yuntri mengatakan uang itu diberikan oleh Kivlan atas dasar sukarela. Namun Yuntri tidak begitu mengetahui ketika ditanya darimana sumber dana itu berasal.

"Sepanjang beliau menceritakan ke saya tidak jelas, enggak ada. Yang jelas beliau terima dari Habil Marati gitu," kata Yuntri.

Sementara itu, mengenai hubungan Kivlan dan Habil, Yuntri menuturkan Kivlan sudah mengenal Yuntri beberapa tahun lalu. Kivlan dan Habil disebut Yuntri berada dalam satu grup Whatsapp yang sama. Di dalam grup Whatsapp, Kivlan dan Habil disebut biasa berdiskusi soal kebangsaan.

"Dekat enggak, jauh juga enggak, tapi kenal baik," ujar Yuntri menggambarkan bagaimana relasi antara Habil dan Kivlan.

Hari ini (17/6), rupanya Kivlan Zen diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya. Yuntri mengatakan kliennya sudah diperiksa sejak pukul 11.00 WIB tadi. Agenda pemeriksaan masih seputar meminta keterangan aliran dana dari tersangka dugaan rencana pembunuhan tokoh nasional, Habil Marati. Pemeriksaan kali ini merupakan lanjutan pemeriksaan yang dilakukan pada Jumat (14/6) lalu.