Home Teknologi Roket SpaceX Meluncur Jalankan Misi Penyebaran Satelit

Roket SpaceX Meluncur Jalankan Misi Penyebaran Satelit

Washington DC - Roket SpaceX Falcon Heavy akhirnya diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida. Peluncuran roket yang dianggap paling sulit ini bertujuan untuk melepaskan 24 satelit eksperimental ke dalam orbit.

Dilaporkan oleh Reuters, bahwa roket pendorong pada peluncuran tersebut, terpisah dengan aman ketika misi penyebaran satelit. Selain itu, roket pendorong juga kembali dengan selamat ke Bumi, dan mendarat di lokasi Angkatan Udara yang berdekatan. Namun, roket pendorong utama jatuh di Samudera Atlantik.

Elon Musk yang meluncurkan roket tersebut mengatakan bahwa pihaknya kesulitan untuk mengatur pendaratan roket pendorong utama ke kapal SpaceX yang telah direncanakan sebelumnya.

Misi tersebut, dijuluki Space Test Program 2 (STP-2), adalah misi yang ketiga untuk roket Falcon Heavy, yang juga digambarkan SpaceX sebagai sistem peluncuran paling kuat di dunia.

Peluncuran rocket ini ditugaskan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), yang merupakan pengembang untuk perusahaan ruang angkasa komersial seperti SpaceX.

Roket SpaceX telah melakukan beberapa kali peluncuran ke orbit. Mereka mengklaim bahwa misi tersebut merupakan cara yang efektif untuk memangkas biaya perjalanan ke ruang angkasa di masa depan.

Pusat Sistem Angkasa dan Rudal AS, juga unit Angkatan Udara AS, mengatakan semua satelit yang dikirim ke orbit dikerahkan dan melakukan kontak untuk menjalankan misi. Peluncuran ini juga merupakan kali pertama bagi Pentagon yang menggunakan roket yang sama untuk meluncurkan satelitnya.

"SpaceX Falcon Heavy memungkinkan Angkatan Udara untuk mulai menggunakan teknologi roket yang sebelumnya sudah diluncurkan, demi mengurangi biaya peluncuran," kata seorang program executive di Space and Missile Systems Center di Los Angeles, Kolonel Dennis Bythewood.

Perusahaan yang bergerak di bidang antariksa tersebut mengerahkan satelit untuk kepentingan lembaga-lembaga termasuk NASA dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), laboratorium departemen pertahanan, universitas dan organisasi nirlaba.

SpaceX mengaku misi peluncuran tersebut merupakan hal yang paling menantang. Pasalnya, SpaceX menggunakan empat mesin tahap atas dan tiga orbit terpisah untuk menyebarkan satelit.

Muatan pada satelit yang dimasukkan oleh Falcon Heavy ke orbit adalah termasuk jam atom, yang sedang diuji NASA untuk navigasi ruang angkasa. Selain itu, uji coba teleskop dan proyek perjalanan ke ruang angkasa yang sebagian didanai oleh Planetary Society.

Falcon Heavy adalah roket operasional paling kuat di dunia. Memiliki kemampuan untuk mengangkat hampir 64 metrik ton (141.000 pound) ke orbit. Setara dengan lebih dari 737 pesawat jet yang sarat dengan penumpang, kru, bagasi, dan bahan bakar.

857