Home Kesehatan Istri Gubernur Maluku Jadi Duta Parenting

Istri Gubernur Maluku Jadi Duta Parenting

Ambon, Gatra.com- Peduli terhadap kondisi stunting anak, Widya Pratiwi Murad Ismail, akhirnya dilantik sebagai Duta Parenting Maluku. Istri Gubernur Maluku ini dilantik oleh Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Keselamatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI Kartini Rustandi. 

Pelantikan Widya Pratiwi sebagai Duta Parenting Maluku untuk mengatasi masalah stunting atau perkembangan kondisi pertumbuhan anak ini, berlangsung di Auditorium Universitas Pattimura Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Rabu (3/7/2019).

Kepada wartawan, Widya mengatakan pencegahan stunting atau sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya, merupakan satu dari enam program pokok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Maluku, termasuk sandang dan pangan.

"Saya jadi Duta Parenting untuk mencegah stunting. Apalagi di Maluku hampir 34 persen. Stunting ini merupakan ancaman bagi kualitas bagi anak-anak Maluku," terangnya.

Widya mengaku, dirinya akan menggerakan seluruh kader PKK Maluku, untuk turun bersama melakukan pencegahan terkait persoalan stunting tersebut.

"Saya sudah merencanakan dengan Kepala Dinas Kesehatan, dalam waktu dekat kita akan turun ke lokasi fokus stunting," jelasnya.

Sejumlah daerah yang akan menjadi fokus pencegahan stunting, tambah Widya adalah Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat dan Kepulauan Aru.

"Kita akan memberikan pemahaman kepada masyarakat apa itu stunting, dan bagaimana penanggulangannya. Karena kalau sudah dikatakan stunting agak sulit diperbaiki," terangnya. 

Menurutnya, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, telah difokuskan pada pemberdayaan masyarakat, termasuk di dalamnya pencegahan stunting. Pencegahan ini akan menyentuh langsung lapisan masyarakat bawah, yaitu keluarga.
 
Selama ini, lanjut Widya, kelemahan di Maluku yaitu lemahnya koordinasi. Sehingga Duta Parenting akan menjadi advokasi, untuk melakukan pendekatan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota hingga ke jajaran yang paling bawah.

"Apalagi hasil Riset Kesehatan Dasar Stunting di Maluku mencapai 34,1 persen. Ini tersebar di Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat dan Kepulauan Aru," tandasnya.

Senada, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Keselamatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Kartini Rustandi, mengungkapkan, sebanyak 40 persen persoalan stunting bersifat spesifik.

Menurutnya, lersoalan spesifik tersebut ditangani oleh Dinas Kesehatan. Sedangkan 60 persennya perlu campur tangan semua pihak, misalnya Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Pertanian, Perhubungan, bahkan PUPR.

Untuk itu, lanjut Kartini, Duta Parenting yang baru dilantik ini akan menjadi advokasi untuk menyakinkan agar penanggulangan stunting perlu dilakukan secara bersama.

"Maluku sudah menetapkan Ibu Gubernur sebagai Duta Parenting. Beliau yang akan menyakinkan semua orang untuk bekerja sama menanggulangi stunting," tandasnya.

1839

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR