Batam, Gatra.com - Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementrrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menanam 3000 batang bibit mangrove di pesisir pulau Belakang Pandang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (20/7). Ini dilakukan setelah kondisi mangrove di daerah itu sudah sangat keritis. 

Sekretaris BKIPM RI, Ir. Septiama mengatakan, lokasi darurat mangrove ada di Kecamatan Belakang Padang, Kecamatan Galang, Dan Nongsa. “Ini adalah kegiatan bulan bakti KKP kepada masyarakat pesisir. Sebab mereka inilah yang merasakan dampak langsung kerusakan hutan mangrove itu. Untuk mensosialisaikan pekerjaan pemerintah, bagaimana cara melestarikan mangrove kepada masyarakat telah kita lakukan juga,” katanya kepada Gatra.com Sabtu (20/7). 

Keberadaan BKIPM KKP kata Septiama harus bermanfaat bagi masyarakat luas. Namun begitu, dia berharap masyarakat mau ikut serta menjaga dan melestarikan hutan mangrove yang telah ditanam. Supaya biota penghuni hutan mangrove tidak punah dan dapat dinikmati oleh generasi penerus.

“Kagiatan seperti ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Apalagi daerah potensi wisata, wajib untuk dijaga dan dilestarikan keberadaan hutan mangrove. Jangan sampai dilakukan penjarahan lagi dikemudian hari,” pintanya.

Wali Kota Batam M Rudi menuturkan, pihaknya sangat menyambut baik kegiatan penanaman bibit mangrove seperti ini, apalagi diketahui hutan mangrove di Batam hanya tinggal sekitar 40 persen. Hal itu penting dilakukan untuk menjamin keberlangsungan hidup habitat agar tidak punah. 

“Pulau-pulau kecil apabila tidak dijaga hutan mangrovenya akan mudah terjadi abrasi dan masyarakat nelayan akan kehilangan mata pencaharian hingga ke anak cucunya,” kata Rudi.