Home Gaya Hidup Petualangan Menghibur dalam Dora and the Lost City of Gold

Petualangan Menghibur dalam Dora and the Lost City of Gold

Jakarta, Gatra.com – Beberapa tahun belakangan kita tengah digempur dengan sejumlah live-action animasi Disney. Sebagian besar ternyata sukses meraup untung jutaan dolar secara global. Setelah menuai kritik keras terhadap live-action serial animasi The Last Airbender (2010) yang dinilai jelek oleh banyak pihak, nampaknya Nickelodeon ingin mencoba peruntungan milik Disney. Kembali menggandeng Paramount Pictures, tahun ini mereka menghidupkan petualangan Dora ke layar lebar dalam Dora and the Lost City of Gold.

Animasi Dora The Explorer adalah cerita tentang bocah perempuan, usia sekitar 8 tahun, bersama sahabatnya si monyet abu-abu, Boots. Berpetualang menggunakan peta, memecahkan sejumlah petunjuk, walau dihadang rubah oranye, Swiper. Serial ini sudah tayang di televisi sejak 19 tahun lalu.

Kini, Dora (diperankan Isabela Moner), adalah remaja yang baru saja beranjak masuk Sekolah Menengah Atas. Dora sejak kecil tinggal di sebuah hutan hujan bersama kedua orang tuanya yang merupakan penjelajah.

Sejak Dora masih cilik, sang ayah (Michael Pena) kerap bercerita tentang Kota Parapata. Ini adalah sebuah kota peninggalan Suku Inca yang menyimpan emas dengan jumlah besar. Bahkan, tambah ibunya (Eva Longoria), emas yang disimpan di Parapata lebih banyak dibanding semua emas di seluruh dunia.

Karena orang tuanya hendak melacak keberadaan kota itu, Dora pun dikirim ke kota tempat sepupunya Diego (Jeff Wahlberg) berada. Kegagapan Dora di sekolah barunya, ternyata tak kalah menegangkan dibanding kehidupan di hutan.

Saat melakukan karya wisata, tak disangka kelompok penjahat yang mengincar informasi yang dimiliki orang tua Dora terkait Parapata, lantas menculiknya. Tapi tak hanya Dora, Diego dan dua kawan lainnya pun jadi sandera penjahat juga. Petualangan seru pun dimulai.

Petualangan Menghibur dalam Dora and the Lost City of Gold. (Dok. Paramount Pictures/re1)

Uniknya, dalam film ini disisipkan beberapa ciri khas serial animasinya yang bisa menambah unsur komedi. Selain itu, kita juga akan disuguhi sebuah scene berupa animasi khas Dora The Explorer. Penggunaan computer-generated imagery (CGI) dalam film ini cukup halus. Pasalnya, Boots (diisi suara oleh Danny Trejo) dan Swiper (Benicio Del Toro) yang merupakan karakter animasi dapat terlihat cukup hidup.

Jika Anda penggemar film ber-genre petualangan seperti Tomb Raider atau The Mummy, maka Anda wajib menonton Dora and The Lost City of Gold.  Meski tanpa adegan aksi laga, film ini berhasil membawa penonton merasakan sebuah pengalaman petualangan yang amat seru. Setting tempat yang aslinya berlokasi di Australia, terlihat sangat realistis serupa kota hilang Amerika Selatan. Tentunya hal tersebut jadi salah satu faktor penting dalam film ini.

Film berdurasi 102 menit ini menghabiskan budget US$49 juta. Dora and The Lost City of Gold akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia, dan juga Amerika Serikat, mulai Jumat, 9 Agustus 2019.

 

804