Home Politik Diserang Netizen Pro Enzo Allie, Mahfud MD Gelar Sayembara

Diserang Netizen Pro Enzo Allie, Mahfud MD Gelar Sayembara

Yogyakarta, Gatra.com – Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD membenarkan sengaja mengadakan sayembara yang disebarkan via media sosial Twitter untuk mengakhiri tuduhan atas dirinya anti-bendera bertuliskan kalimat tauhid. Mahfud membantah 'serangan' netizen yang merespons pernyataan pakar hukum tata negara itu soal taruna TNI Enzo Zenz Allie.

Di akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Mahfud menulis: "SAYEMBARA : 10 JUTA BAGI YANG BISA....ditunggu jawabannya sampai 17 Agustus 2019 jam 18.00WIB," sambil mencantumkan tautan berita "Mahfud MD Bakal Kasih Rp 10 Juta ke Pihak yang Bisa Buktikan Dirinya Anti-Bendera Tauhid", pada Senin (12/8) pagi. Malamnya, kicauan Mahfud telah dicuit ulang 594 kali dan disukai 2.224 akun.

Ditemui wartawan di kompleks kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Senin siang, Mahfud membantah tuduhan di dunia maya. “Apa yang dituduhkan netizen melalui media sosial bahwa saya tidak mengakui bendera tauhid tidak benar,” katanya.

Baca Juga: TNI Uji Lagi Enzo Allie, Medsos Calon Taruna akan Dinilai

Ia meminta netizen untuk melihat berita-berita yang berisi pendapatnya mengenai taruna Enzo Allie berdasarkan wawancara dengan media massa di DIY, akhir pekan lalu. Saat itu, ia mengatakan bila benar terpapar radikalisme, Enzo mesti dikeluarkan dari TNI, tetapi jika tidak benar, maka tak masalah.

"Kok di medsos ramai sekali. Apa yang disampaikan dalam pemberitaan itu memang sesuai dengan hasil wawancara rekan-rekan media dengan saya,” ujarnya.

Mahfud membenarkan bahwa sayembara sengaja diadakan untuk meredam polemik yang berkembang tanpa arah di medsos. Sayembara ini diharapkan mampu meredam konflik.

Pada Minggu (11/8) sore di Singapura, Mahfud juga telah mengatakan akan memberi hadiah Rp10 juta bagi siapa saja yang punya bukti dirinya pernah mempersoalkan bendera tauhid.

Baca Juga: Penyebar Hoaks Terorganisasi, Harus Ditindak Tegas 

Sayembara digelar setelah netizen mengomentari berita sejumlah portal berita online yang memuat pernyataan Mahfud soal Enzo. Saat itu, Mahfud menjelaskan jika isu Enzo terpapar radikalisme itu  benar, mungkin saja TNI kecolongan. Namun sepengetahuannya, seleksi TNI sangat ketat, dilacak sampai ke keluarga, termasuk ibu dan kakeknya.

Artinya, jika benar TNI kecolongan, dia menyarankan Enzo dipecat saja karena tak memenuhi syarat. Mahfud menyatakan sama sekali tak pernah mengaitkan soal itu dengan berdera tauhid atau organisasi tertentu. 

"Saya hanya bilang begitu. Titik. Tak ada urusan bendera tauhid atau urusan organisasi radikal. Di bagian mana saya anti-bendera tauhid atau Islamophobi?" ungkap Mahfud dengan nada heran.

 

2200