Home Teknologi Misteri Awal Terbentuknya Alam Semesta

Misteri Awal Terbentuknya Alam Semesta

New Jersey, Gatra.com - Alam semesta terdiri dari beberapa objek antariksa, seperti komet, asteroid, planet, bintang, dan serangkaian galaksi. Tetapi, sebenarnya terbuat dari apa dan dari manakah objek-objek antariksa tesebut? Berikut penjelasan singkatnya dari seorang profesor astronomi di Universitas Princeton, Amerika Serikat.

"Setiap butir materi yang membentuk semua elemen yang diketahui dalam tabel periodik dan setiap objek di alam semesta, mulai dari lubang hitam, bintang raksasa, hingga bintik debu antariksa, semua berasal dari Big Bang," kata profesor Departemen Ilmu Astrofisika tersebut, Neta Bahcall, dalam lansiran dari Live Science, Rabu (21/8).

Big Bang, yang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun lalu adalah sebuah insiden di mana sebuah materi yang sangat padat tiba-tiba berkembang dan meledak ke segala arah. Beberapa milidetik setelah ledakan, alam semesta yang baru lahir kemudian terdiri dari kumpulan besar neutron, proton, elektron, foton, dan partikel subatomik lainnya, berkeliaran dengan suhu sekitar 100 miliar derajat Kelvin.

Karena ada begitu banyak proton yang berkeliaran di alam semesta pada masa muda, hidrogen, yang merupakan elemen yang paling ringan, dengan hanya satu proton dan satu neutron, menjadi elemen yang paling melimpah di alam semesta, membentuk hampir 95% persen dari atom-atom alam semesta. Kemudian, sekitar 200 juta tahun setelah Big Bang, bintang-bintang pertama terbentuk dan menghasilkan elemen-elemen lainnya, yang merupakan sebagian kecil dari sisa 1% dari semua materi di alam semesta.

"Tetapi ada sesuatu yang lain yang tercipta setelah Big Bang: materi gelap. Tapi kita belum bisa mengatakan seperti apa bentuknya, karena secara saintifik kita belum mendeteksi partikel-partikel itu," lanjut Bahcall.

Kata Bahcall, materi gelap tidak dapat diamati secara langsung, namun, "sidik jarinya" tersimpan dalam cahaya pertama alam semesta, atau yang biasa disebut sebagai radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik

 

 

6926