Home Gaya Hidup Sempat Kekeringan, Sumbar Diperkirakan Hujan Tiga Hari

Sempat Kekeringan, Sumbar Diperkirakan Hujan Tiga Hari

Padang, Gatra.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau - Padang Pariaman memperkirakan, Sumatera Barat (Sumbar) akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama tiga hari ke depan. Setelah sebelumnya mengalami kekeringan di beberapa daerah.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha, dihubungi dari Padang mengatakan, sejumlah daerah di Sumbar diperkirakan hujan tiga hari ke depan. Disebabkan adanya "Madden Julian Oscilation" (MJO) atau pergerakan massa udara yang bergerak dari barat ke timur ekuator.

"Ketika MJO ini aktif pada daerah yang dilaluinya maka dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan dan curah hujan," katanya, Rabu (28/8).

Baca Juga: Sumsel Mulai Diguyur Hujan

Menurutnya potensi hujan yang disertai petir dan kilat pada siang hari terjadi di Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Agam, Padangpariaman, Kota Pariaman, dan Bukittinggi. Sementara pada sore hingga malam hari di wilayah Kabupaten Pasaman barat, Agam, Pasaman, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Padangpariaman, Kota Pariaman, Padang, Bukittinggi, dan Padang Panjang.

Untuk suhu udara yakni minimum 19 derajat Celsius dan maksimum mencapai 31 derajat Celsius pada siang hari dengan kelembapan udara 65 sampai 97 persen. Kemudian angin bergerak dari utara ke barat daya dengan kecepatan maksimum 14 kilometer per jam.

"Kami mengimbau masyarakat untuk siap sedia payung dan jas hujan serta hati-hati saat berkendara. Masyarakat juga harus mewaspadai jalan yang licin saat berkendara di jalan raya, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana seperti genangan air, longsor, banjir, dan pohon tumbang," sebut dia.

Baca Juga: Tujuh Kementerian Kebut Bahas RUU Penanggulangan Bencana

Sebelumnya, beberapa daerah di Sumbar sempat mengalami musim kemarau yang panjang dan kekeringan seperti di Kota Padang dan Solok Selatan. Di Kota Padang, sumur warga di beberapa kelurahan sudah kering, sehingga warga harus mengangkut air dari sungai.

Pantauan Gatra.com, di ibu kota Sumbar ini kabut asap kiriman dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) provinsi tetangga juga menyelimuti langit Kota Bengkuang dalam sepekan terakhir.

333