Home Olahraga Pelatih Harus Lahirkan Atlet Panjat Tebing Berprestasi

Pelatih Harus Lahirkan Atlet Panjat Tebing Berprestasi

 

Palembang, Gatra.com – Pelatihan bagi para pelatih olahraga panjat tebing di Sumatera Selatan (Sumsel) resmi ditutup, Sabtu (14/9). Para pelatih yang telah lulus sertifikasi level 1 diharapkan mampu  berdedikasi dan konsisten melahirkan atlet-atlet panjat tebing yang berprestasi sejak dini.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Prestasi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pusat, Caly Setiawan Phd mengharapkan setelah pelatihan selesai maka para pelatih harus mendedikasikan apa yang sudah diperoleh  selama pelatihan, guna mencari bibit-bibit atlet yang baru agar juga berprestasi.

"Seperti di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang sudah menjadi baromater dalam mencari atlet berprestasi di Sumsel. Salah satu atletnya, Muhammad Hinayah yang berhasil mempersembahkan medali emas pada Asian Games 2018. Contoh seperti ini harus menjadi motivasi bagi pelatih sudah lulus sertivikasi level 1 guna mencari atlet-atlet baru," ucapnya saat penutupan pelatihan pelatih panjat tebing yang berlangsung di rumah dinas Wakil Bupati (Wabup) Muba.

Harapan agar mampu menciptakan atlet-atlet panjang tebing cukup berasalan, mengingat selama mengikuti pelatihan, para pelatih telah dididik guna meningkatkan kualitas dan kemampuan mencari bibit atlet yang mempuni. Sehingga prestasi atlet panjat tebing di Sumsel akan terus muncul dan mampu bersaing hingga ke kancah internasional.

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Tim Pelatih cabang Sport Climbing (Panjat Tebing) di Asian Games 2018 ini juga menekankan, agar pelatih dapat fokus dalam melatih dan tidak dicampur dengannya dengan kegiatan lainnya.

"Atlet akan bisa bagus jika pelatihnya juga bagus. Pelatih juga harus memiliki konsistensi dan berdedikasi tinggi guna menciptakan atlet-atlet yang handal,"katanya.

Sementara Ketua Umum FPTI Sumsel, Beni Hernedi mengatakan, para pelatih yang telah lulus sertifikasi level 1, harus memiliki target dalam pencarian dan peningkatan pendidikan atlet-atlet panjat tebingnya. "JIka setiap hari tidak ada perkembangan itu, itu stagnan. Pelatihanan itu sebagai cara mencari dan menciptakan atlet-atlet berperestasi," katanya.

Setelah disertifikasi, maka para pelatih yang berasal dari kabupaten dan kota di Sumsel harus melahirkan atlet-atlet baru. Beni menyatakan, pemerintahan kabupaten Muba telah mencontohkan bagaimana  fokus pada pengembangan olahraga, sehingga Kota Sekayu mampu menjadi kota dengan sarana olahraga yang lengkap.

"Tidak banyak kabupaten dan kota di Indonesia yang fokus memberikan dukungan penuh pada olahraga. Di Muba, misalnya tower panjat tebing akan diletakkan di tempat terhormat yang mana menjadi tempat keramaian sehingga bisa dinikmati semua orang (masyarakat)," imbuhnya.

 

539