Yogyakarta, Gatra.com – Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Kombes Yulianto menyatakan ajakan ke pelajar sekolah menengah di Yogyakarta untuk berunjuk rasa pada Senin (30/9) yang tersebar di media sosial adalah berita bohong. Seluruh kepala sekolah dan orang tua diminta memantau anak didik.
“Imbauan atau ajakan bagi pelajar DIY di media sosial adalah hoaks. Kami sudah melakukan koordinasi dengan seluruh polsek dan tidak ada surat pemberitahuan maupun permohonan izin kegiatan Senin depan,” jelas Yulianto, Kamis (26/9).
Menurut Yulianto, kepolisian bahkan coba menghubungi penanggung jawab ajakan yang viral di medsos itu. Namun ternyata polisi tak bisa menghubungi. Atas dasar inilah, kepolisian menyatakan ajakan itu dianggap hanya kabar bohong.
Sebagai antisipasi, kepolisian telah berkoordinasi dengan seluruh sekolah menengah di DIY. Beberapa kepala sekolah mengatakan tahu ajakan itu tapi sebagai besar tak tahu.
“Tapi yang pasti, seluruh kepala sekolah bersepakat dengan kepolisian untuk tidak mengizinkan siswanya ikut serta dalam aksi,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga DIY Baskoro Aji. Ia memerintahkan seluruh kepala sekolah menengah tidak mengizinkan siswanya memenuhi undangan tersebut.
“Senin (30/9) besok adalah hari efektif pembelajaran dan di beberapa sekolah masih berlangsung ujian tengah semester. Kami meminta kepala sekolah dan orang tua ikut memantau, baik di jam sekolah maupun di luar jam sekolah,” katanya.
Aji mengatakan jika nantinya ada siswa yang menghadiri acara itu, sekolah diberi hak untuk memberikan sanksi sesuai aturan. Baginya, para pelajar ini seharusnya belajar mengenai demokrasi, bukan di jalan melainkan di ruang kelas.
“Bahkan saya pribadi menilai, pelajar ini belum saatnya membahas persoalan negara. Malam ini kami akan kumpulkan seluruh kepala sekolah,” katanya.
Sepanjang hari ini, di medsos beredar pesan yang mengatasnamakan ‘Front Aliansi Siswa Daerah Istimewa Yogyakarta”. Mereka mengajak pelajar di DIY mengikuti aksi 'Siswa/Siswi Indonesia Bergerak' di Tugu Pal Putih sampai Titik Nol Km pada 30 September 2019.
