Home Teknologi Ellon Musk Kebut Pengerjaan Roket untuk Perjalanan ke Mars

Ellon Musk Kebut Pengerjaan Roket untuk Perjalanan ke Mars

Washington DC, Gatra.com -- Pengusaha sekaligus triliunder, Elon Musk, meluncurkan iterasi mengenai pesawat ruang angkasa (Starship) terbarunya, yang dikembangkan dengan cepat agar SpaceX dapat segera mengirimkan manusia ke Bulan dan Mars. Musk memberikan tampilan animasi pendaratan Starship di Bulan dan Mars, yang bahkan diprediksi akan melakukan penerbangan orbital perdananya 6 bulan mendatang. Selain itu, di tahun berikutnya akan diteruskan dengan misi mengirimkan manusia ke luar angkasa.

"Terobosan kritis yang diperlukan untuk menjadikan peradaban perjalanan antariksa adalah membuat perjalanan ruang angkasa seperti perjalanan udara," kata Musk seperti diwartakan Reuters. Starship merupakan pesawat roket dari baja berkilau yang dirancang untuk mengantarkan puluhan manusia ke Bulan dan Mars. Pesawat ini juga merupakan bagian atas dari sistem roket antarplanet kolosal Musk, yang tingginya 387 kaki (118 meter).

Starship juga digunakan sebagai roket tambahan di peluncuran SpaceX yang dapat digunakan kembali. Musk menyebutkan, miliarder asal Jepang, Yusaku Maezawa, sebagai penumpang pertama Starship pada tahun 2018. Desa Boca Chica, beberapa mil di perbatasan Utara Meksiko, adalah tempat pengujian program eksperimental SpaceX untuk Starship. Pengujian mesin roket tersebut disinyalir menggetarkan saraf penduduk setempat yang tinggal di dusun terpencil.

"Saya pikir sebenarnya bahaya bagi Desa Boca Chica cukup rendah tetapi tidak kecil. Mungkin seiring waktu akan lebih baik untuk membeli desa tersebut dan membuat penawaran," kata Musk. Beberapa warga menolak tawaran SpaceX yang tidak bisa dinegosiasikan, untuk membeli rumah mereka tiga kali lipat dari nilai pasar.

Sementara itu, sebuah prototipe berkaki tiga dari roket bernama Starhopper telah melakukan uji coba, dengan meluncurkannya di desa tersebut dua kali sejak Juli. Uji coba terakhir dari roket tersebut terbang setinggi 500 kaki (152 meter) dan mendarat di lempengan beton yang berdekatan dengan mesin roket Musk generasi berikutnya, Raptor.

Misi Musk ke bulan selaras dengan tujuan NASA mengirim manusia ke antariksa pada tahun 2024 di bawah program Artemis. Inisiatif ruang angkasa yang dipercepat dan didorong oleh administrasi Trump. Badan antariksa memanfaatkan SpaceX untuk mencari tahu cara mendaratkan sebuah pesawat di permukaan Bulan. Selain itu, juga membantu mengembangkan sistem pengisian bahan bakar roket, seperti Starship di luar angkasa.

"Sebuah teknologi penting untuk membantu upaya eksplorasi berkelanjutan di Bulan dan Mars," kata NASA. NASA telah memberikan SpaceX dan Boeing Co total US$6,8 miliar untuk membangun sistem roket dan kapsul yang bersaing dalam meluncurkan astronot ke orbit, dari tanah Amerika untuk pertama kalinya sejak 2011. Namun, pengembangan kedua kapsul astronot mengalami penundaan dan sedang dalam tahap uji kesalahan.

Saya menantikan pengumuman SpaceX besok. NASA berharap dapat melihat tingkat antusiasme yang sama dengan investasi pembayar pajak Amerika," kata administrator NASA, Jim Bridenstine.

172