Medan, Gatra com - Kontingen Sumatera Utara (Sumut) tambah tiga medali emas di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera X Bengkulu. Pelaksanaan pesta olahraga Sumatera ini juga diwarnai aksi protes. Tiga medali emas Sumut masing-masing disumbangkan Syafaat Tarigan dari nomor Jalan Cepat 20km putra.

Selain menjadi yang terbaik di nomor ini, atlet asal Karo ini juga meraih tiket tampil di PON X/2020 Papua, karena catatan waktunya 1:51:44 atau 1 jam 51 menit, 44 detik jauh di bawah limit PON yakni 2:00:00.

Emas Sumut lainnya disumbangkan Andi Fauzan dari renang gaya bebas 1.500m putra. Duet pebiliar Rome Pance Tampubolon dan Punguan Hasiolan Simbolon turut memberikan sumbangsihnya atas emas dari nomor Double Putra Bola 8. Sementara dua perunggu diperoleh dari cabor Kempo dan Renang nomor estafet gaya ganti putri.

Dengan hasil ini Sumut untuk sementara mengumpulkan empat medali emas dua perak dan tiga perunggu. Setelah pada hari pertama, kontingen yang dipimpin Prof Agung Sunarno meraih satu emas satu perak dari cabor biliar.

Cabor Panjat Tebing juga menyumbangkan perak dari nomor Boulders Beregu Putra. Sementara sepakbola menyumbangkan perunggu dan lolos ke PON XX/2020. Ketua Kontingen Sumut Prof Agung Sunarno mengaku prihatin dan kecewa dengan pelayanan Panpel Porwil Bengkulu.

Di transportasi, atlet panjat tebing Sumut nyaris diskualifikasi karena terlambat dijemput. Sumut juga melayangkan protes soal komsumsi, yang terkesan tidak layak. Bahkan Pelatih Biliar Kahiruddin Aritonang nyaris ribut karena jatah yang diberikan hanya berupa nasi putih, tahu, sayur kacang panjang,jeruk tanpa lauk.

Agung Sunarno juga membenarkan, tim bulutangkis Sumut melayangkan protes resmi terkait keikutsertaan tiga atlet asal Sidoardjo yang merupakan juara Porprov Jatim 2019. Namun demikian, Agung dalam rapat evaluasi kontingen dengan seluruh pelatih cabor, meminta seluruh seluruh pengurus, pelatih dan official bisa dengan bijak menghadapi permasalahan yang ada, sehinggga tidak mengganggu konsentrasi atlet.

Reporter: Iskandar